BPBD Bengkulu Selatan Ingatkan Masyarakat Jangan Percaya Isu Tidak Jelas
WASPADA: Salah satu daerah rawan bencana alam longsor di Kecamatan Ulu Manna.-foto: rio/koranrb.id-
KOTA MANNA, KORANRB.ID - BPBD Bengkulu Selatan telah memetakan potensi bencana alam seperti banjir, longsor hingga pohon tumbang. Masyarakat diingatkan untuk waspada dan tidak mudah percaya isu bencana dari sumber yang tidak jelas.
Kepala BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi, S.Pi mengatakan masing-masing daerah mempunyai peta bencana alam. Di Provinsi Bengkulu bencana alam paling dikenal adalah gempa bumi.
Namun di beberapa wilayah kabupaten seperti Bengkulu Selatan, tsunami, tidak terlalu mengkhawatirkan. Pernyataan ini bukan tanpa alasan, sebab wilayah Bengkulu Selatan bukan termasuk dataran rendah. Namun demikian masyarakat tetap waspada.
“Masyarakat jangan mudah percaya isu tidak jelas. Soal bencana alam, kami sudah petakan,” kata Hen.
BACA JUGA:Pembukaan Penerimaan PPPK Pemkab Bengkulu Tengah Tunggu Juknis, Kuota Mencapai 1.980 Formasi
BACA JUGA:CPNS Lulus Seleksi Harus Menunggu 10 Tahun untuk Ajukan Pindah
Wilayah Bengkulu Selatan, menurut Hen, memiliki 11 kecamatan dan 142 desa serta 16 kelurahan. Dari wilayah ini kecamatan rawan banjir adalah Pino Raya dan Seginim.
Rawan tanah longsor di Kecamatan Ulu Manna, dan rawan pohon tumbang ada di Kota Manna.
Diungkapkan Hen, pemetaan berdasarkan potensi yang ada di daerah tersebut. Sehingga masyarakat diminta untuk waspada dan cepat melakukan antisipasi saat hujan lebat dan angin kencang.
“Pemerintah melakukan peringatan dini dan masyarakat harus waspada,” ujar Hen.
BACA JUGA:PDI Perjuangan Usung Deddy-Ronny, Perindo ke Benny-Farizal, Agi Bersih-bersih Pantai Panjang
BACA JUGA:Dapat Perahu PDI Perjuangan, Nata-Hafizh Kantongi 4 Parpol dan 10 Kursi
Terpisah, Dandim 0408 BSK Letkol CZI, Bambang Santoso menegaskan seluruh anak buahnya siap siaga dalam upaya membantu masyarakat saat terjadi bencana alam. Di setiap desa dan kecamatan anggota Babinsa selalu siaga.
Khusus wilayah Kecamatan Ulu Manna, menurut Bambang, pihaknya berkoordinasi penuh dengan pemerintah setempat bahkan dengan anggota TNI di perbatasan Bengkulu-Sumatera Selatan.