Kasus DBD Naik Lagi, Penyakit Bawaan Penyebab Kematian
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bengkulu Utara, Pratiwi. -foto: dok/koranrb.id-
ARGA MAKMUR, KORANRB.ID – Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bengkulu Utara kembali meningkat. Saat ini tercatat ada 486 warga Bengkulu Utara yang terjangkit DBD.
Mereka rata-rata masyarakat yang tinggal di kawasan padat penduduk, kawasan pemukiman kumuh hingga kawasan pemukiman yang dekat dengan kawasan perkebunan.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bengkulu Utara, Pratiwi menerangkan angka kasus tersebut meningkatkan dua kali lipat jika dibandingkan tahun lalu.
Jika dibandingkan dari tahun lalu, angka kasus Demam berdarah dengue hingga September 2023 hanya terdapat 256 kasus DBD.
BACA JUGA:5 Pjs Bupati Mulai Bertugas, Gubernur Rohidin: Jalankan Tugas dengan Penuh Tanggung Jawab
BACA JUGA:Penyelesaian 3 Titik Konflik HGU PT DDP Vs Petani Belum Rampung
“Salah satu penyebabnya yang kita identifikasi adalah terkait dnegan cuaca yang saat ini memasuki musim hujan,” jelasnya.
Musim hujan tersebut menyebabkan munculnya genangan-genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti atau nyamuk demam berdarah.
Nyamuk ini berkembang biak dengan cepat hingga bisa menyebabkan munculnya penyakit demam berdarah dilingkungan setempat.
“Memanmg trend kenaikan kasus DBD tersebut selalu terjadi setiap memasuki musim hujan, ditambah lagi rendahnya kesadaran masyarakat terkait kebersihan lingkungan,” ungkapnya.
Pemkab Bengkulu Utara sebelumnya sempat menggiatkan kegiatan gotong royong massal di seluruh kawasan pemukiman dan desa masing-masing awal tahun 2024 lalu.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Akan Kenakan Pajak Hiburan untuk Pemilik Usaha Mini Soccer
BACA JUGA:Dapat Nomor Urut 1, DISUKA Siap Menang di Pilwakot Bengkulu
Namun belakangan ini saat memasuki musim hujan kegiatan gotong royong massal tersebut mulai mengendur dan anmgka kasus DBD kembali meningkat di Bengkulu Utara.