Harga Cabai Merah Terjun Bebas, Harga Ayam Potong Juga Turun

Reporter: RENO DWI PRANOTO |

Editor: Ade Haryanto |

Minggu , 29 Sep 2024 - 22:32

TRANSAKSI: Aldo, pedagang cabai dan sayuran di Jalan Mangga Pasar Tradisional Panorama yang sedang menimbang wortel pembelinya.--RENO DWI PRANOTO NH/RB

Dimana harga tersebut menurutnya terjun bebas dari sebelumnya yang ia jual dengan harga Rp34 ribu/Kg.

“Kemarin harga ayam sempat naik karena para pedagang kesulitan mendapatkan stok, saat ini mulai stabil kembali,” katanya.

Dengan harga daging ayam yang mengalami penurunan tersebut ia menyebutkan terjadi peningkatan jumlah pembeli.

Dimana ia kemarin menyediakan daging ayam potong siap jual sebanyak 60 Kg. Belum genap 12 jam ia berdagang sudah terjual setengahnya.

“Alhamdulillah sudah hampir habis, karena harganya terjangkau jadi banyak pembeli,” tutur Bintang.

Sementara itu Lubis (49) seorang pedagang manisan berada di Pasar Tradisional Panorma yang menjual berbagai jenis Bapok seperti beras, minyak dan telur mengukapkan bahwa ada kenaikan harga yang terjadi pada Bapok yakni beras. Dimana kenaikannya hingga Rp2 ribu.

“Beras untuk jenis tertentu saat ini mengalami kenaikan ada yang naik sampai Rp2 rb,” ujar Lubis.

Jenis beras yang mengalami kenaikan tersebut diperuntukan untuk jenis beras kemasan berbagai merek seperti beras kemasan merek Manggis, Kemangi, Sania, Kurma dan Jempol.

Untuk beras lokal dan beras Bulog sendiri tidak mengalami kenaikan bertahan dengan harga yang sama selama 1 bulan terakhir seperti bulog dengan berat 5 Kg di jual dengan harga Rp60 ribu, serupa dengan beras bulog. Beras lokal atau beras dusun dijual dengan harga Rp20 ribu/Kgnya.

“Untuk Bulog dan lokal masih sama tidak ada kenaikan harga,” terang lubis.

Untuk harga telur dan minyak juga tidak mengalami kenaikan selama 1 bulan terakhir, telur dengan ukuran kecil seharga Rp45 ribu/perkarpet, sedang Rp50 rb/karpet dan ukuran besar seharga Rp58rb/karpet.

Begitu juga dengan berbagai jenis minyak goreng yang tidak mengalami kenaikan, meliputi merek MinyaKita dan Tawon masih bertahan dengan harga Rp16 ribu/liter, dan minyak curah seharga Rp17.500 ribu/liternya.

harga cabai merah terjun bebas, harga ayam potong juga turun                            bengkulu, koranrb.id – hingga minggu terakhir di september 2024, harga cabai merah di pasar tradisional panorama terus mengalami penurunan.
selain cabai merah, harga daging ayam potong juga mengalami penurunan.
pedagang cabai merah di pasar panorama, sumarmata (62) menjelaskan harga cabai merah pada bulan september ini terus mengalami penurunan.
semula, pada awal september harga cabai merah mencapai rp40 ribu/kg kemudian turun hingga rp10 ribu pada pekan kedua seharga rp30 ribu/kg dan kemarin kembali turun menjadi rp25 ribu hingga rp20 ribu/kg.
baca juga:hari ini, 8 fraksi dprd provinsi bakal diumumkan
“dari awal september harga cabai terus turun,” kata sumarmata.
namun penurunan harga cabai merah tersebut tidak diiringi dengan penurunan harga cabai jenis lainnya. 
cabai rawit, cabai rawit merah harganya tetap bertahan.
untuk cabai rawit sendiri selama september ini mantap dengan harga 1 kgnya sebesar rp50 ribu, sedangkan cabai rawit merah mengalami kenaikan harga yang mana pada awal september seharga rp45 ribu/kg harga tersebut bertahan hingga pertengahan bulan, namun pada penghujung bulan sampai dengan hari ini memgalami kenaikan sebesar rp5 ribu yang menjadi rp50 ribu/kgnya. 
baca juga:besok pendaftaran dibuka, tes pppk di bengkulu utara hanya 7 kuota prioritas 
“harga cabai rawit dan rawit merah ada yang mantap ada juga yang naik,” jelas sumarmata.
hampir sama dengan cabai rawit dan rawit merah sumarmata juga menyebutkan harga bawang yang relatif stabil seperti bawang merah mantap dengan harga rp30 ribu/kg, begitu juga dengan bawang putih selama 3 bulan terakhir hingga kemarin bertahan dengan harga rp40 ribu/kg. 
sementara itu, pedagang daging ayam potong bintang (31) yang sudah berdagang lebih dari 4 tahun di pasar tradisional panorama, mengatakan harga daging ayam saat ini mengalami penurunan.
saat ini ia menjual daging ayam seharga rp28 ribu/1 kilogram (kg). 
baca juga:proyek mpp kepahiang tahap ii, sisakan waktu 3 bulan
dimana harga tersebut menurutnya terjun bebas dari sebelumnya yang ia jual dengan harga rp34 ribu/kg.
“kemarin harga ayam sempat naik karena para pedagang kesulitan mendapatkan stok, saat ini mulai stabil kembali,” katanya.
dengan harga daging ayam yang mengalami penurunan tersebut ia menyebutkan terjadi peningkatan jumlah pembeli.
dimana ia kemarin menyediakan daging ayam potong siap jual sebanyak 60 kg. belum genap 12 jam ia berdagang sudah terjual setengahnya.
baca juga:harga bawang merah masih tinggi di mukomuko, capai rp 40 ribu/kg
“alhamdulillah sudah hampir habis, karena harganya terjangkau jadi banyak pembeli,” tutur bintang.
sementara itu lubis (49) seorang pedagang manisan berada di pasar tradisional panorma yang menjual berbagai jenis bapok seperti beras, minyak dan telur mengukapkan bahwa ada kenaikan harga yang terjadi pada bapok yakni beras. dimana kenaikannya hingga rp2 ribu.
“beras untuk jenis tertentu saat ini mengalami kenaikan ada yang naik sampai rp2 rb,” ujar lubis.
jenis beras yang mengalami kenaikan tersebut diperuntukan untuk jenis beras kemasan berbagai merek seperti beras kemasan merek manggis, kemangi, sania, kurma dan jempol.
baca juga:perpusdes sidodadi penarik mukomuko masuk program tpbis perpusnas 
untuk beras lokal dan beras bulog sendiri tidak mengalami kenaikan bertahan dengan harga yang sama selama 1 bulan terakhir seperti bulog dengan berat 5 kg di jual dengan harga rp60 ribu, serupa dengan beras bulog. beras lokal atau beras dusun dijual dengan harga rp20 ribu/kgnya.
“untuk bulog dan lokal masih sama tidak ada kenaikan harga,” terang lubis.
untuk harga telur dan minyak juga tidak mengalami kenaikan selama 1 bulan terakhir, telur dengan ukuran kecil seharga rp45 ribu/perkarpet, sedang rp50 rb/karpet dan ukuran besar seharga rp58rb/karpet.
begitu juga dengan berbagai jenis minyak goreng yang tidak mengalami kenaikan, meliputi merek minyakita dan tawon masih bertahan dengan harga rp16 ribu/liter, dan minyak curah seharga rp17.500 ribu/liternya.
baca juga:ada 1 desa di kepahiang hanya nikmati add tanpa dana desa 
“selain beras kemasan, sisanya stabil tidak ada yang naik dan tidak ada yang turun, baik telur dan juga minyak goreng,” pukasnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu Senin, 30 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan