Pengendalian Hipertensi dengan Pemanfaatan Rosella
PENGABDIAN: Pembinaan posyandu lansia menjadi target pengabdian masyarakat Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Kali ini memberikan edukasi pengendalian hipertensi dengan memanfaatkan Rosella.--humas
BACA JUGA:9 Lokasi di Seluma Ditetapkan Zona Hijau, Harus Bebas dari APK Paslon
Selain pengetahuan teoritis, para kader juga dilatih secara langsung dalam pembuatan teh rosella sebagai salah satu cara alami untuk membantu mengendalikan tekanan darah tinggi.
"Gaya hidup modern, kurang bergerak, mengkonsumsi makanan cepat saji, tingginya tingkat stress, berkontribusi meningkatnya kasus hipertensi di kalangan masyarakat, termasuk di Kota Bengkulu.
Melalui pelatihan ini, kami berharap para kader Posyandu Lansia dapat menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi di masyarakat, terutama di kalangan lansia," jelas Linda saat memberikan pemaparan di depan para peserta.
Lanjut Linda, salah satu tantangan terbesar dalam mengatasi hipertensi adalah rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan tekanan darah secara rutin.
BACA JUGA:1 Kecamatan Belum Sampaikan Nama-nama Pam TPS Pilkada 2024
Banyak masyarakat yang baru menyadari bahwa mereka menderita hipertensi setelah mengalami komplikasi serius seperti stroke atau serangan jantung.
Oleh karena itu, melalui kader Posyandu Lansia, diharapkan informasi mengenai bahaya hipertensi dan cara pencegahannya dapat tersampaikan secara lebih luas dan efektif ke masyarakat dan Posyandu Lansia merupakan salah satu program kesehatan masyarakat yang berfokus pada pelayanan kesehatan bagi kelompok lanjut usia.
Kader Posyandu Lansia, yang umumnya terdiri dari relawan masyarakat, memiliki peran penting dalam memberikan edukasi, pendampingan, dan pelayanan dasar kesehatan bagi lansia.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para kader dapat lebih memahami masalah kesehatan yang umum dialami lansia, salah satunya adalah hipertensi.
BACA JUGA:Penetapan DPTb, KPU Bengkulu Tengah Tunggu Data dari Lapas
Kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pelatihan teknis kepada para kader, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengendalian hipertensi dan Para kader diberikan alat pengukur tekanan darah sederhana yang dapat mereka gunakan dalam kegiatan rutin di Posyandu Lansia.
Dengan alat ini, para kader diharapkan dapat membantu mendeteksi dini hipertensi pada lansia di lingkungan mereka, sehingga tindakan pencegahan dapat segera dilakukan.
"Para kader memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi ini, karena mereka adalah bagian dari masyarakat itu sendiri.
Dengan begitu, informasi yang diberikan lebih mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat," jelas Linda dalam sesi diskusi.