Perjuangkan Akses Jalan Pertanian dan Perkebunan
Tommy Sitompul, SH--
ARGA MAKMUR, KORANRB.ID – Mayoritas masyarakat di Bengkulu Utara masih menggantungkan pendapatannya pada sektor pertanian dan perkebunan. di Bengkulu Utara sektor perkebunan karet dan kelapa sawit masih menjadi primadona bagi masyarakat.
Sedangkan pertanian sawah atau padi juga menjadi pilihan petani dan juga menjadi tanggung jawab pemerintah dalam pengembangan dan keberlangsungan pertanian sawah di Bengkulu Utara.
Namun yang masih menjadi permasalahan utama masyarakat terutama petani maupun pekebun adalah terkait akses jalan maupun infrastruktur penunjang pertanian dan perkebunan.
BACA JUGA:Dewan Minta Pemkab BU Maksimal Potensi PAD
Akses jalan perkebunan, pertanian maupun fasilitas pertanian seperti irigasi mulai dari sungai hingga ke sawah-sawah warga menjadi perhatian DPRD BU.
Anggota DPRD BU Tommy Sitompul, SH menegaskan jika hal ini menjadi perhatiannya. Karena dampaknya yang sangat besar bagi masyarakat. Setidaknya pada masyarakat di daerah pemilihannya Kecamatan Padang Jaya, Air Padang dan Giri Mulya.
“Keluhan ini merata di setiap kecamatan di BU. Maka yang saya lakukan adalah dengan memperjuangkan program tersebut masuk APBD. Bahkan melalui program yang merupakan pokok pikiran DPRD,” terang politisi Golkar ini.
Ia menerangkan jika dengan perbaikan jalan akses pertanian dan perkebunan akan berpengaruh langsung pada masyarakat yang memang mayoritas menggantungkan ekonomi keluarganya pada pertanian dan perkebunan.
Sehingga dengan peningkatan kualitas jalan perkebunan, pertanian hingga jaringan irigasi maka dampaknya langsung dirasakan masyarakat.
BACA JUGA:Jenazah Prajurit TNI yang Gugur di Papua, Tiba di Bengkulu Sore Ini
“Dengan akses jalan yang baik, maka jalan petani bisa dengan mudah mengakses kebun atau sawah-sawah mereka. Mereka bisa menekan pengeluaran terutama dalam membawa hasil perkebunan maupun sawah masyarakat,” terangnya.
Dengan menekan pengeluaran petani dan pekebun, Ia menegaskan hal tersebut akan dengan sendirinya meningkatkan ekonomi masyarakat dan meningkatkan daya beli masyarakat.
“Apalagi ditengah kondisi harga hasil perkebunan yang tidak menentu seperti saat ini. Sedangkan harga pupuk masih terus meningkat. Maka harus ada kebijakan pembangunan yang bisa meringankan beban petani,” terangnya.
Ia juga meminta pemerintah untuk tetap memprioritaskan pembangunan dengan sektor yang dampaknya berimbas pada pertanian dan perkebunan, terutama tanaman pangan.