Digitalisasi Jadi Kunci Percepat Pembangunan Perekonomian Nasional
ACARA: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Gateway Conference British School Jakarta, Sabtu, 30 November 2024. FOTO: Istimewa--
KORANRB.ID - Dalam mangoptimalkan capaian perekonomian nasional, Pemerintah terus berupaya menggerakkkan berbagai mesin ekonomi agar dapat terus berfungsi secara berkesinambungan ke depan dalam mencapai target pertumbuhan.
Mesin ekonomi konvensional perlu untuk direvitalisasi dan dimaksimalkan kapasitasnya sehingga mampu mendorong peningkatan produktivitas dan investasi, serta mesin ekonomi baru perlu untuk terus digali agar mampu menjadi akselerator pertumbuhan di masa depan.
Indonesia saat ini tengah mengembangkan ekosistem digital menjadi salah satu mesin pertumbuhan baru tersebut.
Potensi unggul sektor digital di Indonesia ditunjukkan dengan jumlah kepemilikan ponsel yang beredar di masyarakat hingga 353,3 juta, pengguna internet aktif sebanyak 185,3 juta pada awal tahun 2024, hingga kepemilikian startup terbesar di ASEAN hingga 2.651 startup.
BACA JUGA:Guru Ngadu ke Dewan Seluma Sebut Belum Terima TPG Triwulan III
BACA JUGA:Industri Asuransi Jiwa Kembali Catat Peningkatan Total Pendapatan Premi
Selain itu pada sektor keuangan, Indeks Inklusi Keuangan Indonesia tahun 2024 sekitar 75% yang mengisyaratkan sebagian besar masyarakat telah memanfaatkan teknologi digital, terutama terkait kebutuhan keuangan.
Berbagai potensi digital tersebut tentunya perlu untuk dimanfaatkan dengan optimal agar mendorong pertumbuhan ekonomi lebih solid.
“Peluang Indonesia untuk memasuki era digital sangat terbuka, dan karena ekonomi digital Indonesia 40% dari ASEAN. Jadi pada kepemimpinan Indonesia di ASEAN telah diluncurkan juga yang kita sebut dengan Digital Economic Framework Agreement.
Ini merupakan kesepakatan pertama bagi ekosistem digital di seluruh dunia,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Gateway Conference British School Jakarta, Sabtu (30/11).
Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa sebagai proyek pertama, Indonesia bersama negara-negara ASEAN juga meluncurkan sistem pembayaran lintas negara di ASEAN dengan menggunakan teknologi QR Code atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
BACA JUGA: Pemkab Bengkulu Tengah Bagikan Reward Peraih Mendali Popda Provinsi
BACA JUGA:Model Cilik Bengkulu dengan Segudang Prestasi
Upaya tersebut akan memudahkan masyarakat yang akan bepergian ke negara-negara ASEAN, seperti Singapura, Vietnam, Malysia, dan Thailand, untuk dapat melakukan pembayaran transaksi secara elektronik.