Masa Gen Alpha Berakhir, 2025 Era Generasi Beta Dimulai, Ini Penjelasannya

Reporter: Abdilatul Fatwa |

Editor: Fazlul Rahman |

Jumat , 20 Dec 2024 - 17:11

Masa generasi Alpha berakhir, setiap anak yang lahir pada tahun 2025 akan diistilahkan sebagai generasi Beta yang kerap diistilahkan Gen AI.--Pixabay

Mereka mungkin akan mengenal dunia melalui perangkat yang sepenuhnya otomatis dan terintegrasi, seperti rumah pintar, kendaraan otonom, dan robot asisten pribadi.

Generasi Beta akan menghadapi dampak nyata dari perubahan iklim yang sudah mulai dirasakan saat ini.

Mereka akan dituntut untuk menemukan solusi yang lebih inovatif untuk mengatasi krisis lingkungan, seperti pengelolaan sumber daya alam yang lebih efisien dan penggunaan energi terbarukan.

Pendidikan bagi Generasi Beta kemungkinan besar akan berubah drastis. Dengan teknologi seperti AI dan realitas virtual (VR), proses belajar mengajar akan menjadi lebih personal dan interaktif.

Anak-anak Generasi Beta mungkin tidak lagi belajar dari buku teks fisik, melainkan dari pengalaman virtual yang memungkinkan mereka untuk mengalami sejarah atau eksperimen sains secara langsung.

Salah satu tantangan utama Generasi Beta adalah menjaga keseimbangan antara manusia dan teknologi.

Mereka akan hidup di dunia di mana teknologi semakin mendominasi, sehingga ada risiko kehilangan koneksi manusiawi yang autentik.

Generasi Beta kemungkinan besar akan mengadopsi gaya hidup yang lebih minimalis, efisien, dan berbasis keberlanjutan.

Dengan populasi global yang terus meningkat, mereka mungkin akan tinggal di kota-kota pintar yang dirancang untuk mengoptimalkan ruang dan sumber daya.

Setiap generasi membawa perubahan yang signifikan pada dunia, dan Generasi Beta tidak akan menjadi pengecualian.

Tentunya, setiap generasi memilki sejarah dan masa depan dan ciri khasnya masing-masing. Lantaran, setiap individu memiliki jalannya masing-masing.

masa gen alpha berakhir, 2025 era generasi beta dimulai, ini penjelasannya                            koranrb.id – masa generasi alpha berakhir, setiap anak yang lahir pada tahun 2025 akan diistilahkan sebagai generasi beta yang kerap diistilahkan gen ai.
diiketahui, setiap generasi memiliki ciri khasnya masing-masing yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. 
sebelumnya merupakan, generasi alpha yang lahir 2013–2024 sudah mengambil peran sebagai generasi penerus gen z. 
generasi beta diprediksi akan tumbuh dalam dunia yang semakin terhubung, didorong oleh perkembangan teknologi yang lebih canggih, seperti kecerdasan buatan (ai), internet of things (iot), dan kemungkinan besar era komputasi kuantum. 
sebelum generasi alpha adalah generasi z, yang umumnya mencakup individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk teknologi, budaya, hingga cara pandang terhadap dunia. 
baca juga:sering dianggap limbah, ternyata kulit pisang bisa mengatasi masalah gigi 
namun, seperti halnya roda kehidupan yang terus berputar, masa gen z sebagai generasi yang paling muda kini akan berakhir. 
anak-anak yang lahir mulai tahun 2025 akan dikenal sebagai bagian dari generasi beta, sebuah era baru yang membawa tantangan dan peluang berbeda.  
generasi beta adalah istilah yang diberikan kepada generasi yang lahir setelah tahun 2025. 
istilah ini melanjutkan alfabet yunani, di mana generasi sebelumnya, nama beta sendiri mencerminkan sifat uji coba dan inovasi yang melekat pada teknologi modern. 
generasi ini akan hidup di tengah transisi besar dalam sejarah manusia, di mana teknologi tidak hanya menjadi alat, tetapi juga bagian integral dari kehidupan sehari-hari.  
generasi beta akan lahir di tengah dunia yang sangat berbeda dari dunia yang kita kenal saat ini. beberapa prediksi tentang ciri dan tantangan yang akan dihadapi oleh generasi beta antara lain. 
jika gen z tumbuh dengan internet dan media sosial, generasi beta akan lahir dalam era di mana teknologi seperti ai dan iot sudah matang. 
baca juga:menjadi inang parasit! berikut 5 fakta ikan gobi bulat, bisa mendeteksi mangsa saat berdiam diri
mereka mungkin akan mengenal dunia melalui perangkat yang sepenuhnya otomatis dan terintegrasi, seperti rumah pintar, kendaraan otonom, dan robot asisten pribadi.  
generasi beta akan menghadapi dampak nyata dari perubahan iklim yang sudah mulai dirasakan saat ini. 
mereka akan dituntut untuk menemukan solusi yang lebih inovatif untuk mengatasi krisis lingkungan, seperti pengelolaan sumber daya alam yang lebih efisien dan penggunaan energi terbarukan.  
pendidikan bagi generasi beta kemungkinan besar akan berubah drastis. dengan teknologi seperti ai dan realitas virtual (vr), proses belajar mengajar akan menjadi lebih personal dan interaktif. 
anak-anak generasi beta mungkin tidak lagi belajar dari buku teks fisik, melainkan dari pengalaman virtual yang memungkinkan mereka untuk mengalami sejarah atau eksperimen sains secara langsung.  
salah satu tantangan utama generasi beta adalah menjaga keseimbangan antara manusia dan teknologi. 
mereka akan hidup di dunia di mana teknologi semakin mendominasi, sehingga ada risiko kehilangan koneksi manusiawi yang autentik.     
baca juga:rumah dipenuhi cicak, ini 10 cara sederhana mengatasinya
generasi beta kemungkinan besar akan mengadopsi gaya hidup yang lebih minimalis, efisien, dan berbasis keberlanjutan. 
dengan populasi global yang terus meningkat, mereka mungkin akan tinggal di kota-kota pintar yang dirancang untuk mengoptimalkan ruang dan sumber daya.  
setiap generasi membawa perubahan yang signifikan pada dunia, dan generasi beta tidak akan menjadi pengecualian. 
tentunya, setiap generasi memilki sejarah dan masa depan dan ciri khasnya masing-masing. lantaran, setiap individu memiliki jalannya masing-masing.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Sabtu 21 Desember 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan