Arus Mudik Nataru di Terminal Simpang Nangka Rejang Lebong Menurun

TERMINAL: Aktivitas pengecekan kelayakan jalan salah satu armada bus di Terminal Simpang Nangka.-foto: arie/koranrb.id-

KORANRB.ID – Terminal Tipe A Simpang Nangka di Kabupaten Rejang Lebong mencatat penurunan signifikan dalam jumlah penumpang dan kendaraan umum yang melintas selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. 

Berdasarkan data resmi dari pengelola terminal, penurunan ini terjadi baik pada arus kedatangan maupun keberangkatan, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dari H-7 hingga H-1 Natal 2024, tercatat sebanyak 44 unit bus yang tiba di Terminal Simpang Nangka dengan total penumpang sebanyak 875 orang. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana terdapat 45 bus yang membawa 1.064 penumpang.

"Berdasarkan data yang kita miliki, jumlah bus yang tiba mengalami penurunan sebesar 2,20 persen, sedangkan penumpang turun lebih signifikan hingga 17,76 persen," ujar Pengawas Satpel Terminal Tipe A Simpang Nangka, Edi Azhari, Rabu, 25 Desember 2024.

Edi menjelaskan, penurunan serupa juga terjadi pada arus keberangkatan. Dari H-7 hingga H-1 Natal 2024, tercatat sebanyak 80 bus meninggalkan terminal dengan total penumpang sebanyak 1.980 orang. 

BACA JUGA:6 Kecelakaan di Laut, 2 Nelayan Kabupaten Mukomuko Meninggal Dunia

BACA JUGA:Akibat Pendangkalan Alur Pelabuhan, Bea Keluar Cangkang Sawit Merosot Tajam

Dibandingkan tahun 2023, angka ini menunjukkan penurunan jumlah bus keberangkatan sebesar 12,08 persen dari 91 bus, dan penurunan jumlah penumpang sebesar 9,17 persen dari 2.180 orang.

“Tren penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah perubahan preferensi masyarakat dalam memilih moda transportasi untuk perjalanan liburan. Banyak masyarakat yang kini lebih memilih kendaraan pribadi atau transportasi online untuk kenyamanan dan fleksibilitas," ungkapnya.

Edi mengatakan, fenomena ini tidak hanya terjadi di Rejang Lebong, tetapi juga di berbagai daerah lain di Indonesia. Faktor ekonomi yang memengaruhi daya beli masyarakat, serta kemajuan teknologi transportasi berbasis aplikasi, turut menjadi penyebab utama penurunan jumlah pengguna transportasi umum seperti bus. 

Selain itu, pandemi Covid-19 yang baru saja berlalu juga meninggalkan dampak berupa kebiasaan baru masyarakat untuk menghindari keramaian, termasuk di terminal.

“Faktor lain yang tak kalah penting adalah pergeseran pola kerja dan liburan. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang menerapkan sistem kerja fleksibel atau work from anywhere, banyak masyarakat yang memanfaatkan kesempatan ini untuk berlibur di luar periode Nataru. Hal ini mengurangi kepadatan arus mudik pada periode tertentu,” terangnya.

BACA JUGA:Pedagang Taman Kuliner Resah, Citra Negatif Kerap Menjadi Lokasi Transaksi Prostitusi

BACA JUGA:BKD Seluma Mulai Proses Pencairan ADD Tambahan Sebesar Rp 13 Miliar

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan