Garap Lahan Tanpa HGU Selama 8 Tahun, Walhi: PT ABS Terlalu Berani

Pertemuan Komisi II DPRD Bengkulu Selatan dengan PT ABS terkait masalah lahan dan izin --RIO/RB

KORANRB.ID - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Bengkulu dan Forum Masyarakat Pino Raya (FMPR) Bengkulu Selatan menilai PT Agro Bengkulu Selatan (ABS) terlalu berani menggarap lahan tanpa Hak Guna Usaha (HGU) sejak tahun 2016. 

PT ABS yang bergerak di bidang perkebunan Bengkulu Selatan tidak berhenti mendapat sorotan dari masyarakat.

Perusahaan ini pun siap dilaporkan oleh FMPR dan Walhi Bengkulu ke Aparat Penegak Hukum (APH). 

Direktur Walhi Bengkulu Abdullah Ibrahim Ritonga mengatakan, perusahaan PT ABS sampai tahun 2024 ini tidak lagi memiliki HGU. Izin lokasi pada tahun 2012 lalu  diperpanjang pada tahun 2015 dan berkahir  tahun 2016. 

BACA JUGA:Kejar Dukungan Pemerintah Pusat Untuk Produktivitas Sektor Pertanian, Distankan Rejang Lebong Lakukan Ini

BACA JUGA:PGE: Longsor Murni Faktor Alam, Bukan Pengeboran, Ini Klarifikasi Lengkap PGE

Atas dasar itulah ia menilai PT ABS terlalu berani menggarap lahan tanpa HGU sejak tahun 2016. 

“Saya katakan PT ABS terlalu berani garap lahan yang tidak ada HGU-nya dan bahkan sejak tahun 2016,” kata Ritonga saat ditemui RB Rabu, 1 Januari 2025.

Saat ini sambung Ibrahim tidak lebih dari jumlah total lahan PT ABS yang digarap oleh perusahaan.

Itu artinya perusahaan tersebut dinilai tidak serius mengelola perkebunan kelapa sawit. 

BACA JUGA:Arus Balik Setelah Libur Nataru Melandai, Pengendara Diimbau Tetap Waspada

BACA JUGA:671 Tenaga Teknis dan 156 Tenaga Kesehatan di Pemkab Rejang Lebong Lulus PPPK

Sehingga PT ABS diduga telah menelantarkan lahan atau tidak dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan sebagai bentuk kewajiban pemegang izin, sehingga kemudian dapat ditetapkan sebagai Kawasan Telantar berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2021 tentang Penertiban Kawasan dan Tanah Terlantar. 

“Yang jelas PT ABS juga menelantarkan lahan,” terang Ritonga.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan