Motif Pembunuhan 2 IRT, Dugaan Pelaku Korban Main Santet
KASAT: Reskrim Polres Mukomuko Iptu. Achmad Nizar Akbar, S.TrK, MH--FOTO: Firmansyah.Koranrb.Id
MUKOMUKO,KORANRB.ID – Hasil pemeriksaan penyidik Satreskrim Polres Mukomuko, ditemukan motif pembacokan terhadap 2 ibu rumah tanggan (IRT) yang dilakukan Sa (44) warga Desa Rawa Bangun Kecamatan XIV Koto.
Peristiwa berdarah yang menggegerkan Kabupaten Mukomuko pada Minggu 29 Desember 2024 itu, pelaku Sa sempat dikabarkan mengalami ODGJ (orang dengan gangguan jiwa).
Kapolres Mukomuko, AKBP. Yana Supriatna S.IK, M.SI melalui Kasat Reskrim Iptu. Achmad Nizar Akbar S.TrK, MH menyampaikan, motif tersangka menghabisi nyawa Turni (59) dan Umi Kholifah (42) warga Tanjung Mulya SP 9 Kecamatan XIV Koto, dikarenakan Sa menduga 2 IRT itu telah menyantetnya. Maka dari itu, ia melaku aksi sadis tersebut (membunuh 2 korban).
“Kalau pengakuan tersangka begitu. Menurutnya, 2 korban mengirim ilmu hitam kepada dirinya, maka dari itu Sa langsung membabi buta membunuh kedua ibu rumah tangga itu,” kata Achmad.
BACA JUGA:3 Tahun Mangkrak, Dewan: Pukesmas Kampung Bali Sudah Seperi Rumah Hantu
BACA JUGA:Isu Honorer Siluman di Seluma Menguat, Diduga Belum 2 Tahun Kerja Sudah Lulus PPPK
Dia juga mengemukakan kalau tersangka Sa selalu dibayang-bayangi adanya ilmu hitam yang menyerang dirinya.
Karena sudah berlangsung cukup lama dan kesal, akhirnya pada hari Minggu berdarah tersebut, Sa nekat mendatangi kedua korban.
Pertama ia mendatangi Turni, seketika dihabisi saat korban berada di dalam kamar rumah.
“Apa yang disampaikan tersangka tentu tidak bisa menjadi alasan untuk dia menghilangkan nyawa orang lain,” sampai Achmad lagi.
Saat ini Penyidik Satreskrim Polres Mukomuko masih terus bekerja menyiapkan berkas perkara yang nantinya akan di limpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Mukomuko.
Selain sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi, penyidik juga telah menetapkan satu orang tersangka dari peristiwa tersebut yakni Sa.
Besar kemungkinan tidak ada tersangka lain atau pihak lain yang terlibat dalam tragedi berdarah tersebut.
“Yang jelas masih terus berproses sembari penyidik menyiapkan berkas yang nanti akan di limpahkan ke Kejaksaan,” ujarnya.