Jejak Keberadaan Harimau Mangsa Warga di Mukomuko Belum Terlihat, Tim BKSDA Kembali Lakukan Penyisiran
BERSIAP: Tim akan kembali melakukan penyisiran--BKSDA Bengkulu
Sebab wilayah ini memang habitatnya harimau,”sampainya.
Said menjelaskan, untuk jarak lokasi kejadian dengan pemukiman warga sekitar 6 kilometer.
Lokasi kejadian itu merupakan habitat dari harimau Sumatera sebelumnya.
Yang merupakan kawasan hutan negara dan saat ini sudah berubah menjadi perkebunan sawit, karet dan perkebunan lainnya.
BACA JUGA:Dituntut Tinggi hingga Bayar Uang Pengganti Rp8,2 Miliar, PH: Kita Akan Beberkan Fakta Dalam Pleidoi
“Untuk lokasi kejadian dengan pemukiman warga sekitar 6 kilometer, dulu itu kawasan hutan negara yang sudah berubah menjadi kebun sawit, karet dan kebun lainnya,”tandas Said.
Sementara itu, Plt Kades Tunggal Jaya Ujang Selamet menceritakan, Paska korban Ibnu Oktavianto (22), ditemukan meninggal dunia di semak-semak kebun kelapa sawit milik warga kemarin pukul 02.00 dini hari dalam kondisi kaki kiri tinggal tulang dan beberapa luka cakaran.
Hingga saat ini warga masih belum diperbolehkan beraktivitas ke kebun, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
“Saya sudah sampaikan kepada warga yang memiliki kebun diwilayah kejadian tersebut, untuk tidak beraktivitas sebelum ada kepastian tanda-tanda keberadaan harimau tersebut,”kata Ujang.
BACA JUGA: Pengangkut Sampah ke TPA Keberatan Ditarik Retribusi Rp5 Ribu, Rudi: Perbaiki Dulu Jalannya
Ujang menceritakan untuk kronologis kejadian warga dimangsa harimau ini, korban pada Selasa, 7 Januari 2025 sekitar pukul 15.00 WIB.
Berangkat mencari pakan untuk ternak. Namun hingga sore hari, korban tidak pulang.
Merasa panik akhirnya keluarga meminta pertolongan warga, dan dilakukan penyisiran pada pukul 22.00 WIB.
Yang akhirnya menemukan korban sudah tidak bernyawa pada 8 Januari 2025 pukul 02.00 Wib dini hari.
BACA JUGA:Lanjut Tahun Ini, Dianggarkan Rp2,5 Miliar, Lelang Proyek Puskesmas Kampung Bali Masih Tunggu DPA