Ditemukan sejak Abad ke-19! Berikut 5 Fakta Hujan Asam, Dampaknya Sangat Mengerikan
Hujan Asam: Dampak yang terjadi saat hujan asam. Foto: Ilustrasi/ fran/ ai creator/ koranrb.id--
hujan asam merupakan salah satu fenomena lingkungan yang pertama kali diidentifikasi oleh ahli kimia Skotlandia, Robert Angus Smith, pada tahun 1852.
Kemudian, sekitar satu abad kemudian, fenomena tersebut mulai diperhatikan di Amerika Serikat (AS), terutama disebabkan oleh emisi dari pembangkit listrik tenaga batu bara di Midwest.
Hujan asam menjadi masalah serius di wilayah timur laut AS, karena merusak ekosistem, termasuk pohon maple gula dan danau-danau di Pegunungan Adirondack yang tercemar.
BACA JUGA:Burung Pantai! Berikut 5 Fakta Unik Eskimo Curlew, Terancam Punah
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka AS mengeluarkan Undang-Undang Udara Bersih (Clean Air Act) pada tahun 1970.
Hal ini merupakan langkah pertama dalam mengatur emisi polutan asam.
Kemudian pada tahun 1990, undang-undang tersebut diperbaharui untuk lebih ketat dalam mengontrol emisi sulfur dioksida, yang berhasil mengurangi emisi hingga 88 persen antara tahun 1990 dan 2017.
4. Hujan asam yang terjadi pada saat ini
Dikutip dari laman National Geographic, di banyak negara, termasuk China dan India, hujan asam telah memberikan dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan infrastruktur.
Sementara di China, penggunaan batu bara sebagai sumber energi utama di wilayah barat daya telah berperan pada tingginya tingkat emisi yang menyebabkan hujan asam.
BACA JUGA:Jantan Mengerami Telur! Berikut 5 Fakta Unik Ikan Capungan Piyama
Dalam sebuah penelitian yang menunjukkan hubungan antara hujan asam dan tanah longsor di Gunung Jiweishan pada 2009, telah menyoroti dampak langsung dari fenomena tersebut.
Walaupun China telah mulai mengambil langkah-langkah untuk mengurangi emisi dan mengendalikan masalah hujan asam, namun tantangan yang dihadapi masih besar, terutama mengingat skala industri dan populasi yang besar.
Sedangkan di India, peningkatan emisi sulfur dioksida yang signifikan sejak 2007 telah menunjukkan bahwa masalah ini juga semakin mendesak di negara tersebut.
Dengan adanya ancaman terhadap monumen bersejarah seperti Taj Mahal menjadi perhatian utama.