Jelang Lebaran, Harga Pinang di Lebong Tembus Rp50.000/Kg

JEMUR: Salah seorang petani pinang di Lebong sedang menjemur hasil panen. --FIKI/RB

LEBONG, KORANRB.ID – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, harga jual pinang kering di Kabupaten Lebong melonjak drastis hingga mencapai Rp50 ribu per kilogram. 

Kenaikan harga ini membawa kebahagiaan tersendiri bagi para petani, yang selama ini harus berjibaku dengan harga yang tidak menentu dan biaya produksi yang tinggi.

Hal ini diakui oleh salah seorang petani pinang di Lebong, Maya (49), Minggu, 23 Maret 2025.

Terang Maya, pada Februari 2025 lalu, harga pinang di Lebong Rp46.000/Kg, di Bulan ini ada kenaikan harga saat ia menjual pinang di beberapa toke yang ada di Lebong. 

BACA JUGA:Stok Beras Cadangan Pangan Daerah di Kabupaten Kepahiang Terus Menyusut

“Allhamdulilah, Bulan ini saya jual pinang di hargai Rp50.000/Kg,” kata Maya. 

Untuk mendapatkan harga Rp50.00/Kg tidak mudah, karena pinang yang dijual harus benar-benar kering. 

“Haru melalui proses pengupasan, dan dijemur. Kalau sudah benar-benar kering baru harganya tinggi,” tambahnya. 

Penjemuran pinang, terang Maya, tidak cukup waktu satu hari.

BACA JUGA:Pekan Terakhir Jelang Lebaran, ASN Pemkab Kepahiang Diminta Tetap Masuk Kerja

Biasanya, ia menjemu pinang yang sudah dikupas membutuhkan waktu 7 hingga 10 hari untuk mendapatkan pinang kering sempurna.

“Memang lama kalau mau kering sempurna, namun itu kami lakukan untuk mendapatkan harga yang tinggi,” tegasnya. 

Sementara itu, petani pinang lainnya, Asahan (50), mengungkapkan rasa syukurnya atas naiknya harga komoditas tersebut. 

"Sudah lama kami menunggu harga seperti ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan