Produksi dan Perajin Batik Meningkat, IKM Batik Tingkatkan Daya Saing Pelaku Usaha dan Perajin

BATIK: Peresmian Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra yang dihadiri Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita.-foto: kemenperin.go.id/koranrb.id-
BACA JUGA:Toyota Trust Hadirkan Layanan Pembelian Mobil Bekas Toyota
BACA JUGA: Petani Kopi Full Senyum, Harga Naik Lagi Rp75 Ribu
“Berdasarkan data dari Pemerintah Kota Mojokerto, terdapat 30 perajin di Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra telah memiliki legalitas usaha, 14 perajin telah mendapatkan sertifikasi Batikmark, dan 1 perajin sudah bersertifikasi SNI, dan diharapkan capaian ini akan terus meningkat di masa mendatang,” ungkap Reni.
Menurutnya, sinergi pengembangan sentra batik juga sangat didukung oleh Pemerintah Kota, di mana sentra ini juga telah memproduksi batik dalam jumlah besar untuk kebutuhan pakaian seragam ASN di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto.
Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra juga berperan sebagai tempat pelestarian bagi para perajin batik sekaligus membina generasi baru perajin batik.
Hal ini penting untuk menarik minat generasi muda agar keterampilan membatik tetap lestari. Beragam langkah dilakukan melalui program edukasi dan pelatihan membatik bagi siswa sekolah dasar hingga mahasiswa, selain itu diadakan kegiatan ekstrakurikuler membatik di sekolah.
"Keberlanjutan industri batik tidak hanya bergantung pada kualitas produk, tetapi juga pada regenerasi perajinnya. Melalui Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra, kami berharap semakin banyak anak muda yang tertarik untuk menekuni dan melestarikan seni membatik," jelas Reni.
Di sisi lain, salah satu tantangan yang dihadapi oleh industri batik lokal adalah persaingan dengan batik printing yang dijual dengan harga yang lebih murah. Produk tekstil bermotif batik yang diproduksi secara massal dapat mengancam eksistensi batik tulis dan cap yang dibuat secara tradisional oleh para perajin.
BACA JUGA:Penyaluran Beras SPHP di Bengkulu Utara Akan Dihentikan H-2 Lebaran Idul Fitri
BACA JUGA:Imam Masjid dan Tokoh Agama Terima Honor, Bupati: Peran Tokoh Agama Sangat Besar
“Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih besar dalam meningkatkan kualitas, kreativitas, serta memperluas pemasaran produk batik lokal, sehingga masyarakat menyadari nilai-nilai pada produk batik tradisional,” tegas Reni.
Menurutnya, batik tulis dan batik cap memiliki nilai seni serta filosofi yang tidak dapat digantikan oleh batik printing.
“Kita perlu terus mendorong inovasi, meningkatkan kualitas, dan memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih menghargai batik asli sebagai bagian dari warisan budaya bangsa,” ungkap Reni.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra diharapkan dapat menjadi motor penggerak industri batik di Mojokerto, serta mampu meningkatkan kesejahteraan para perajin melalui inovasi, edukasi, dan pemasaran yang lebih luas.
“Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, sangat diperlukan guna memastikan keberlanjutan industri batik yang berdaya saing tinggi,” tegasnya.