Kelas Stimulasi Aktifkan 6 Sensorik Anak
KREATIF: Hasil karya yang dibuat dari bahan yang didapat di sekitaran rumah.-FIRMAN/RB-
BENGKULU, KORANRB.ID – Jika masih berpikir setelah menginjak usia 5 tahun, anak baru akan diberi pendidikan non formal, tentu ini pola pikir yang ketinggalan dan harus segera dilakukan perubahan. Sehingga anak bisa tumbuh dengan pendidikan yang baik.
Hal ini disampaikan Wiwik Wulandari pengajar di Rumah Key Montessori Bengkulu. Pendidikan yang harus diterima anak terlebih dahulu yaitu melatih saraf motorik, dengan mengemasnya dalam permainan yang dapat mengenalkan dan memerintahkan murid melakukan sesuatu.
“Jadi salah besar, kalau yang kita berikan pendidikan pertama itu baca tulis dan berhitung. Karena bisa dibuktikan, bentuk rontgen struktur jari anak usia 3 tahun akan jauh berbeda dengan anak usia 5 tahun. Jadi berilah pendidikan sesuai tahapannya,” katannya.
BACA JUGA:Tragis! 3 Warga Lebong Tewas dalam Sumur, Ketua PPS Ikut jadi Korban
Wiwik menambahkan, saat ini ada lebih dari 30 murid yang berusai 1,5 tahun sampai 3 tahun yang mengambil kelas stimulasi atau little learner di Rumah Key Montessori. Dimana dalam pembelajarannya, stimulasi dilakukan untuk mengaktifkan enam area sensorik pada tubuh anak, yaitu penglihatan, peraba, penciuman, pendengaran, perasa, dan keseimbangan. Melalui pratical life, atau permainan kehidupan sehari-hari anak.
“Pada dasarnya ketika enam area sensorik dapat berfungi dengan baik. Maka anak akan memberikan sinyal ilmu apa yang terlebih dahulu harus dipelajari sebelum mengenal baca tulis hitung,” terangnya.
Seluruh pengajaran dikemas dengan bermain. Sehingga pesan yang diberikan kepada murid dapat menjadi lebih efektif. Sehingga murid juga bisa melatih fungsi sosial dan kognitif, ketika berada dalam kelas yang terdiri dari anak seusiannya.
BACA JUGA:Jelang Operasi Lilin Nala 2023, Sopir Truk Batu Bara Dibegal di Kepala Curup
“Tidak hanya rekan seusianya. Di satu sesi murid akan dimixsed dengan usia yang lebih tua. Sehingga bisa mengajarkan kepada murid untuk mengetahui konsep yang lebih tua dan yang lebih muda,” jelasnya.
Lanjut Wiwik, semua pembelajaraan ini berasal dari metode Montessori yang sudah banyak dikembangkan di kota-kota besar. Namun sejak hadir di Kota Bengkulu, peminat dari orangtua yang mengarahkan anak untuk mendapatkan pendidikan non formal ini cukup tinggi. Karena dua sampai tiga bulan akan terlihat perkembangan anak ketika sudah mengenyam pendidikan di sini.
“Usia pertumbuhan anak, merupakan masa emas. Jangan salah memberikan pendidikan sehingga akan dapat merusak mental dan petumbuhannya,” paparnya.(pir)