BPD dan Pemdes Diminta Sinergi Menuju Desa Mandiri

KORANRB.ID – Badan Permusyawaratan Desa  (BPD) serta Pemerintah desa (Pemdes) diminta untuk dapat kompak bersama membangun desa. 

Jangan sampai antara BPD dan Pemdes tidak saling dukung dalam tugas. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mukomuko, Dr Abdiyanto, SH, M.Si, CLA. Ia menyebutkan Mukomuko memiliki 148 desa dan 3 kelurahan yang tersebar di 15 Kecamatan. 

BACA JUGA:Libur Nataru, Pelayanan Poli RSUD Mukomuko Tutup

Dimana berdasarkan hasil Rekapitulasi Indeks Desa Membangun (IDM) Kabupaten Mukomuko 2022 dan 2023. Sebanyak 82 desa terkatogori desa maju, 55 desa berstatus  berkembang, 9 desa berstatus mandiri dan 2 desa berstatus tertinggal.

"IDM ini mengambarkan keadaan di desa. Tentunya dengan prolehan ini masih banyak yang perlu diperbaiki bersama. Terutama BPD dan Pemdes di wilayah tersebut. Agar dapat merumus dan merencanakan program peningkatan," kata Sekda.

BACA JUGA:Pengamanan Gereja Diperketat Selama Nataru

Sekda juga menambahkan, desa merupakan ujung tombak dari pembangunan di daerah, maka dari itu. Jika desa semakin maju dan berkembang, baik di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat. Tentu sangat membantu pemerintah daerah.

"Kita berharap desa bisa besinergi terlebih dulu diinternal masing-masing. Kemudian barulah bersama berkontribusi mempercepat pembangunan di Mukomuko," sampainya.

BACA JUGA: Dapat Dana Inpres Lagi, PUPR Mukomuko Usulkan 5 Jalan Untuk 2024

Kalau dulu pembangunan infrastruktur harus bergantung pada APBD daerah. Semenjak ada Dana Desa (DD), masyarakat desa bisa membangun infrastruktur sesuai yang dibutuhkan, tentunya melalui musyawarah bersama. 

Selain itu, seluruh Pemdes dan BPD sudah bisa memulai mendata potensi desa yang dimiliki. Agar bisa dibangun, dikembangkan sehingga bisa memberikan pendapatan pada desa. Tanpa harus menunggu anggaran dari daerah.

BACA JUGA:Terkendala Rekening, Bawaslu Terancam Gagal Terima Anggaran Pilkada

"Kami Pemkab Mukomuko juga terus memperhatikan perkembang desa dalam membangun potensi. Mulai dari membuat tempat wisata, Bumdes, dan masih banyak usaha lainnya. Kami berharap apa yang sudah bangun bisa dikelola dengan baik. Dan yang belum bergerak agar menggarap potensi desanya masing-masing," tandasnya. (pir)