Caleg Korban Social Engineering Rp 143 juta

PERLIHATKAN: Muharam menunjukan bukti rekening koran dan bukti balasan dari BRI-Info terkait, kejadian yang dialaminya. FIKI/RB--

BACA JUGA:Tertidur di Masjid, Hp Hilang Diduga Dicuri

“Hari sabtu, 16 Desember 2023, saya membuat laporan kejadian yang saya alami ke Polda Bengkulu,” ucapnya. 

Di tanggal 16 Desember itu, dirinya mengaku, juga mendatangi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bengkulu, dan sudah memasukan surat ke OJK tanggal 18 Desember 2023. 

BACA JUGA:Eksepsi Perkara OOJ, Oknum Advokat Minta Bebas

“Tanggal 19 Desember saya mendapatkan pesan WA dari BRI, isinya (Berdasarakan investigasi kami, transaksi yang terjadi merupakan transaksi yang sah. Bapak/Ibu menjadi korban tindak kejahatan perbankan dengan modus social engineering. Kami mohon maaf atas permintaan Bapak/Ibu terkait pengembalian dana belum dapat kami penuhi) seperti itu kata pesan yang saya terima dari pihak BRI melalui BRI-Info,” terangnya. 

Atas pesan balasan dari BRI tersebut, dirinya merasa kecewa. Dirinya menilai, jika uangnya disimpan di Bank akan lebih aman.

BACA JUGA:Pantau Peredaran Narkotika, BNNK Sebar Informan Setiap Kelurahan

Namun, kenyataan saat ini sangat banyak modus penipuan yang akhirnya nasabah perbankan yang menjadi korban, seperti yang dialami Muharam. 

“Saya kecewa, karena semua kewajiban saya di BRI saya penuhi, seperti potongan setiap bulan dari tabungan saya saya persilahkan, walaupun mereka tidak ada komperomi ngambil itu. Setelah saya mendapati kejadian seperti ini, saya selaku nasabah BRI merasa was-was menitipkan uang di Bank,” paparnya.  

BACA JUGA:Fakta Sidang Jilid III Korupsi BBM DPRD Seluma Diselidiki

Dirinya juga berharap, agar pihak OJK, dapat memberi pesan kepada pihak perbankan yang nasabahnya menjadi korban penipuan. Agar ada pihak perbankan bisa bertanggungjawab atas apa yang dialami nasabahnya. 

“Kalau ini nanti tidak ada penekanan, kejadian seperti ini akan terus berlanjut. Akan banyak korban-korban lainnya. Maka pihak BRI akan terus lepas tanggungjawab. Mereka (Pihak perbankan, red) anggap sah-sah saja kejadian seperti ini,” kesalnya.  

BACA JUGA:Ditinggal ke Pasar, Rumah Disatroni Pencuri

Disamping itu, dirinya juga mempertanyakan nominal transfer yang mencapai Rp 90 di rekeningnya. Menurut Muharam, untuk nominal transfer terkhusus antra bank hanya Rp 50 juta. 

“Maka saya bertanya-tanya. Ini yang bekerja sistem atau dilakukan manual?. Saat saya menanyakan dengan pihak BRI, dia bilang, jika sistem diserang oleh hacker, sistemnya akan kebobolan,” sebutnya Muharimin, sembari menirukan jawaban pihak BRI yang dia minta klarifikasi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan