Kasus Diare di Bengkulu Tembus 7.806, Kota Bengkulu Tertinggi
Ruslian, S.KM. RENO/RB--
KORANRB.ID – Hingga Agustus 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat lonjakan kasus penyakit diare mencapai 7.806.
Jumlah tersebut diperoleh dari laporan Puskesmas di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian, S.KM, M.Si, menjelaskan data tersebut dihimpun dari tenaga surveilen di 10 kabupaten/kota.
“Jumlah tersebut kita dapatkan dari laporan tenaga surveilen yang berada di setiap Puskesmas yang ada di 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu,” terangnya.
BACA JUGA:Eks Sekwan dan 2 Bendahara DPRD Kepahiang Dipindah ke Lapas Malabero
BACA JUGA:HUT ke-63 PWRI, Pemprov Bengkulu Siapkan Renovasi GSG sebagai Hadiah
Ia memaparkan, kasus diare setiap tahun memang cenderung tinggi. Bahkan baru delapan bulan berjalan di 2025, sudah tercatat ribuan kasus.
Faktor utama penyebabnya adalah kebersihan sanitasi yang belum terjaga optimal di masyarakat.
“Tentunya ini disebabkan faktor kebersihan lingkungan, ada beberapa kiat-kiat yang diperlukan untuk menekan angka diare ini,” ujarnya.
Adapun daerah dengan jumlah kasus tertinggi yakni Kota Bengkulu dengan 2.225 kasus, disusul Kabupaten Rejang Lebong 1.174 kasus, dan Bengkulu Utara 844 kasus.
BACA JUGA:Lebong Masih Aman dari Ormas Terlarang
BACA JUGA:Keunikan Genetik dan Adaptasi Fisik! Berikut 5 Suku dengan Kemampuan Luar Biasa Menahan Napas
“Ada 3 kabupaten penyumbang jumlah kasus diare terbanyak, pertama Kota Bengkulu, kemudian Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Mukomuko,” ungkapnya.
Selain itu, kasus juga tercatat di Kabupaten Mukomuko dengan 791, Lebong 677, Seluma 641, dan Kepahiang 590. Sedangkan tiga daerah dengan kasus terendah adalah Bengkulu Tengah 377, Kaur 283, dan Bengkulu Selatan 251.