Lebih 400 Hektare Sawah Terancam Gagal Tanam, Irigasi Kerkap Jebol Lagi
JEBOL: Kades Simpang Ketenong Agung menunjukna lokasi irigasi yang jebol dan membuat 400 Hektare sawah tak bisa terairi. SHANDY/RB --
Ia berharap kondisi jebolnya irigasi tersebut bisa segera tertangani oleh pemerintah lantaran irigasi tersebut sangat penting bagi petani.
Belum lagi, jika lambat tertangani sedangkan kondisi air irigasi deras seperti saat ini maka akan membuat jebolnya dinding irigasi akan semakin luas.
BACA JUGA:20 Penjabat Kades Dilantik, Mayoritas PNS Kecamatan
Karena air yang terbuang ke tanah akan terus menggerus tanah dan membuat jurang hingga membuat dinding irigasi yang lebih akan makin panjang.
“Jika lambat tertangani maka kerusakan akan semakin parah dan petani benar-benar tidak mendapatkan air,” terangnya.
Ditambahkannya, petani sudah lebih dari enam bulan tidak bercocok tanam karena masa kekeringan dampak el nino.
BACA JUGA:Dana Rp 358 Juta Hanya Produksi Sekali, Dugaan Korupsi BUMDes Gardu ke Penyidikan
Saat ini petani memiliki harapan karena hujan sudah mulai turun sehingga sudah mulai mempersiapkan musimtanam pertanam tahun ini.
“Sehingga jika lambat tertangani, maka ini akan sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi masyarakat kami,” pungkas Agung.
BACA JUGA:Sinergi TNI-Polri Gelar Patroli Gabungan Datangani Pusat Keramaian
Terkait hal tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Eka Hendroyadi, SH, MH mengaku sudah mendengar informasi tersebut.
Ia akan berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) maupun Dinas PUPR terkait jebolnya irigasi tersebut.
“Kami juga akan membuat laporan tertulis ke Bupati untuk menentukan langkah yang akan diambil. Apalagi irigasi tersebut merupkan jaringan irigasi yang menjadi tanggungjawab pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi,” pungkas Eka. (qia)