Pengadaan Gabah DKP Ditiadakan
Siswan, S.PKP--
BINTUHAN, KORANRB.ID - Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Kaur terpaksa hingga saat ini tidak mengisi lagi stok gabah di Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kaur. Pasalnya, saat ini memang gabah yang biasanya didapatkan dari para petani sangat terbatas.
Hal ini, diakibatkan banyaknya petani yang gagal panen akibat kemarau yang melanda Kaur selama kurang lebih 4 bulan yang lalu.
Sebelumnya, saat masuk musim kemarau stok gabah di DKP masih tersisa 5 ton lagi. Namun tidak bertahan lama, karena gabah dipakai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kaur yang kesusahan diwaktu itu, apalagi harga beras pada saat itu harga beras juga melonjak tinggi.
BACA JUGA: Stok VAR Tinggal 12 Vial
"Sekarang stok gabah kita nihil, untuk pengadaan tampaknya tidak akan kita lakukan lagi di tahun 2024 ini. Gabah susa didapatkan, banyak petani Kaur yang gagal panen kemarin," kata Kepala DKP Kaur Siswan, S.PKP beberapa waktu yang lalu.
Baru di tahun 2024 ini, DKP Kaur sama sekali tidak memiliki stok gabah untuk kebutuhan memenuhi bantuan warga Kaur. Biasanya, stok gabah terus tersedia karena memang gabah, lebih murah dibandingkan dengan cara membeli beras langsung.
"Ini kali pertamanya stok gabah kita sampai habis, tahun-tahun sebelumnya tidak pernah sampai kosong," ujar Siswan.
Kendati tak memiliki stok gabah, Pemkab Kaur melalui DKP terus berupaya untuk menyimpan stok beras. Hal ini dilakukan, pemberian bantuan apabila ada warga yang terkena musibah atau bencana.
BACA JUGA: Pejabat Baru Segera Sertijab
Saat ini, sisa stok beras DKP hanya tinggal 2,5 ton saja. Dengan jumlah tersebut, diperkirakan akan cukup untuk memenuhi kebutuhan tahun 2024 mendatang.
"Mengakali stok gabah yang tidak ada kita gandeng Bulog, untuk menambah stok beras," jelas Siswan.
Ditambahkan Siswan, apabila memang stok beras tersebut habis nanti, DKP kembali akan melakukan penambahan stok.
Pihak Bulog Provinsi Bengkulu pun siap memenuhi kebutuhan Kabupaten Kaur, dengan harga beras yang tentunya tidak terlalu mahal seperti harga beras di pasaran.
"Kalau memang stok kita habis nanti, kita akan ajukan lagi. Pihak Bulog siap memenuhi berapapun ajuan dari kita," imbuh Siswan. (cil)