Perpaduan Tradisi Aceh dan Keragaman Budaya! Berikut 3 Budaya Kota Sabang, Provinsi Aceh
Tari Tarik Pukat, Kota Sabang, Provinsi Aceh. Foto: Tangkapan layar youtube Zubir Creation/ koranrb.id--
BENGKULU, KORANRB.ID- Sabang, sebuah kota kecil di Provinsi Aceh yang terletak di Pulau Weh, dikenal sebagai titik nol kilometer Indonesia.
Lokasi strategis ini bukan hanya pintu gerbang negara, tetapi juga pusat perpaduan unik antara tradisi Aceh yang kental dengan pengaruh budaya luar.
Sebagai pelabuhan bebas sejak masa kolonial, Sabang telah menjadi melting pot etnis dan budaya, menciptakan masyarakat yang majemuk dan toleran.
BACA JUGA:Kekayaan Nusantara di Kota Petro Dollar! Berikut 6 Budaya Lhokseumawe
Yuk, kita kupas berbagai aspek budaya Sabang, mulai dari tradisi adat hingga kuliner khas, yang semuanya tercermin dalam kehidupan sehari-hari penduduknya.
1. Tradisi dan Upacara Adat yang Mempererat Ikatan Sosial
Budaya Sabang sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai adat Aceh dan ajaran Islam, yang tercermin dalam berbagai upacara dan tradisi.
Salah satu yang paling menonjol adalah Khanduri Laot, sebuah pesta laut yang diadakan oleh para nelayan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas hasil tangkapan dan keselamatan di laut.
BACA JUGA:Perang Suci yang Menjaga Nafas Budaya Sumba
Tradisi ini tidak hanya melibatkan doa bersama, tetapi juga pembagian makanan hasil laut kepada masyarakat, memperkuat solidaritas antarwarga.
Di Sabang, Khanduri Laot sering digelar di tepi pantai, menjadikannya acara yang penuh kegembiraan dan spiritualitas.
Selain itu, ada Meugang, tradisi makan daging bersama yang dilakukan menjelang bulan puasa, Idul Fitri, dan Idul Adha.
BACA JUGA:Harmoni Multikultural dan Tradisi yang Hidup! Berikut 7 Budaya Kota Langsa, Provinsi Aceh
Acara ini melibatkan keluarga dan tetangga, di mana daging dimasak secara bersama-sama dan dibagikan.