Taiwan Paling Diminati, 179 Warga Bengkulu Utara Kerja di Luar Negeri

Reporter: Tri Shandy Ramadani |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Minggu , 04 Feb 2024 - 23:10

LUAR NEGERI: Sebanyak 179 warga Bengkulu Utara sepanjang 2023 berangkat ke luar negeri. Mereka bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. DOK/RB --

Aplikasi tersebut adalah Sistem Aplikasi Online (SIKO) Tenaga Kerja sehingga bisa memantau jumlah tenaga kerja termasuk kebutuhan lapangan kerja.

“Kita juga bekerjasama dengan penyalur Pekerja Migran Indonesia yang memang sudah lama melakukan kegiatan penyaluran PMI,” terangnya.

Dengan menggandeng penyalur PMI yang memang sudah berkompeten tersebut, maka Pemkab Bengkulu Utara tetap memantau keberadaan tenaga kerja selama bekerja diluar negeri.

Termasuk juga kepastian jika mereka mendapatkan hak-hak mereka sebagai pekerja migran.

“Hak tersebut tentunya bukan hanya gaji, namun ada juga hak-hak lain seperti tunjangan kesehatan, cuti hingga uang lembur jika perusahaan mempekerjakan lembur,” terangnya.

Selain itu untuk masyarakat Bengkulu Utara yang ingin bekerja ke luar negeri juga lebih dulu mendapatkan pelatihan dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi.

Termasuk berkoordinasi dengan penyalur tenaga kerja terkait dengan kebutuhan tenaga kerja yang diinginkan oleh negara tujuan.

“Sehingga pekerja yang kita berangkatkan memang benar-benar tenaga kerja yang memiliki keahlian setelah menempuh pelatihan dan uji praktik,” terangnya.

Selain itu, agen tenaga kerja juga diminta melaporkan kondisi masing-masing warga Bengkulu Utara yang bekerja di luar negeri.

Ini dalam rangka memastikan keselamatan warga Bengkulu Utara yang bekerja diluar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Karena saat menjadi PMI, maka warga Bengkulu Utara tersebut sudah menjadi sorotan nasional sehingga faktor keselamatan dan keamanan sangat kita kedepankan,” tegasnya.

taiwan paling diminati, 179 warga bengkulu utara kerja di luar negeri                            koranrb.id – sebanyak 179 warga bengkulu utara sepanjang 2023 berangkat ke luar negeri.
mereka bekerja sebagai pekerja migran indonesia (pmi) atau tenaga kerja indonesia (tki) di luar negeri. 
meskipun jumlah tersebut diyakini lebih besar jika memang ditambahkan warga bengkulu utara yang bekerja sebagai tenaga kerja secara ilegal.
kepala dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi (disnakertrans) bengkulu utara trino, m.pd menerangkan jika jumlah pekerja migran indonesia tersebut meningkat jika dibandingkan 2022 lalu.
tahun 2022 lalu jumlah warga bengkulu utara yang bekerja di luar negeri hanya sebanyak 138 orang atau terjadi peningkatan sebanyak 41 tenaga kerja. 
baca juga:cetak paud menyenangkan di seluruh bengkulu utara 
baca juga:cegah anak introvert, berinteraksi dan bermain dengan aman 
“ini kita lihat dari jumlah kartu tenaga kerja yang kita terbitkan sebanyak 250 lembar, artinya mayoritas pengajuan tersebut sebagai persyaratan tenaga kerja ke luar negeri,” terangnya.
ia menerangkan jika dari 179 tenaga kerja yang berangkat ke luar negeri tersebut, 80 persen diantaranya bekerja di taiwan sebagai negara tujuan. 
selain menjadi pilihan masyarakat bengkulu utara karena pendapatan yang tinggi, taiwan juga memiliki hubungan yang bagus terkait dengan ketenagakerjaan dengan indonesia. 
“selain taiwan juga ada negara tujuan lain seperti jepang, malaysia, korea selatan, brunei darussalam dan hongkong,” kata trino. 
dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi bengkulu utara juga saat ini sudah memiliki sistem aplikasi khusus tenaga kerja. 
baca juga:truk batu bara acuhkan larangan 7 desa melintas eks jalinbar 
baca juga:pencairan rp 181 miliar dana desa, pmd cek pajak 215 desa 
aplikasi tersebut adalah sistem aplikasi online (siko) tenaga kerja sehingga bisa memantau jumlah tenaga kerja termasuk kebutuhan lapangan kerja. 
“kita juga bekerjasama dengan penyalur pekerja migran indonesia yang memang sudah lama melakukan kegiatan penyaluran pmi,” terangnya. 
dengan menggandeng penyalur pmi yang memang sudah berkompeten tersebut, maka pemkab bengkulu utara tetap memantau keberadaan tenaga kerja selama bekerja diluar negeri. 
termasuk juga kepastian jika mereka mendapatkan hak-hak mereka sebagai pekerja migran. 
baca juga:husein gaza: saksi penderitaan rakyat palestina hadir menyapa 
baca juga:pembangunan 27 sekolah habiskan dak rp22 miliar: kapan lelang? 
“hak tersebut tentunya bukan hanya gaji, namun ada juga hak-hak lain seperti tunjangan kesehatan, cuti hingga uang lembur jika perusahaan mempekerjakan lembur,” terangnya. 
selain itu untuk masyarakat bengkulu utara  yang ingin bekerja ke luar negeri juga lebih dulu mendapatkan pelatihan dari dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi.
termasuk berkoordinasi dengan penyalur tenaga kerja terkait dengan kebutuhan tenaga kerja yang diinginkan oleh negara tujuan. 
“sehingga pekerja yang kita berangkatkan memang benar-benar tenaga kerja yang memiliki keahlian setelah menempuh pelatihan dan uji praktik,” terangnya. 
baca juga:potensi rekrut ulang 600 lebih ppk, pps dan kpps, begini penjelasannya
baca juga:pimpin rkpd 2025, bupati bengkulu utara minta opd kejar program pembangunan 2025 ke kementerian
selain itu, agen tenaga kerja juga diminta melaporkan kondisi masing-masing warga bengkulu utara yang bekerja di luar negeri. 
ini dalam rangka memastikan keselamatan warga bengkulu utara yang bekerja diluar negeri sebagai pekerja migran indonesia (pmi). 
“karena saat menjadi pmi, maka warga bengkulu utara tersebut sudah menjadi sorotan nasional sehingga faktor keselamatan dan keamanan sangat kita kedepankan,” tegasnya. 
dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi bengkulu utara tahun ini juga akan menggelar job fair atau semacam bazar tenaga kerja. 
dalam kegiatan job fair nantinya dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi juga akan menghimpun seluruh peluang kerja termasuk dari luar negeri dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh warga yang berminat.
tak hanya itu, yang terpenting adalah lapangan kerja yang juga akan disajikan adalah lapangan kerja dari sektor lokal di bengkulu utara. 
apalagi bengkulu utara merupakan kabupaten dengan jumlah investasi dan perusahaan swasta tertinggi di provinsi bengkulu. 
“sehingga kita akan minta perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja juga akan menampilkan kriteria tenaga kerja yang mereka butuhkan,” terangnya. 
ia menerangkan jika jumlah angkatan kerja di bengkulu utara setiap tahunnya meningkat, bahkan jumlahnya lebih besar dari tenaga kerja yang mampu diserap oleh sektor swasta. 
bahkan angkatan kerja dan tenaga kerja yang muncul setiap tahunnya juga calon atau pencari kerja terdidik yang berstatus sarjana.
“maka memang kita seluas-luaskan mencarikan lapangan kerja bagi masyarakat, terutama dari sektor swasta lokal yang ada di bengkulu utara,” terangnya.
bahkan pemkab bengkulu utara sudah mewajibkan pada seluruh perusahaan swasta di bengkulu utara untuk merekrut tenaga kerja lokal.  
termasuk tenaga kerja ahli jika memang kebutuhan tenaga kerja tersebut tersedia di bengkulu utara. 
“namun jika tenaga kerja ahli tersebut tidak tersedia di bengkulu utara, baru perusahaan kita persilakan merekrut tenaga kerja dari luar bengkulu utara,” pungkas trino.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu Senin, 5 Februari 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan