Sudah Tayang! Film Dokumenter Dirty Vote, 3 Pakar Hukum Tata Negara Mengungkap Kecurangan Pemilu 2024
DOKUMENTER: Film Dokumenter Dirty Vote serentak tayang di Indonesia pada pukul 11.00 WIB, Minggu 11 Februari 2024. FOTO: Akun X @Dandhy_Laksono/RB.--
Film dokumenter sering dianggap sebagai alat penting dalam penyampaian informasi, mempertahankan sejarah dan memicu perubahan sosial.
Sejarah film dokumenter dimulai sejak awal perkembangan teknologi film pada akhir abad ke-19.
Pada tahun 1895, bersamaan dengan kemunculan film naratif, para pionir film seperti Lumière Brothers
Dan Thomas Edison juga menciptakan film dokumenter singkat yang merekam kejadian sehari-hari atau adegan kehidupan nyata.
Selama awal abad ke-20, film dokumenter menjadi semakin populer sebagai alat untuk menyampaikan informasi.
Mempromosikan ideologi politik dan merekam peristiwa sejarah penting.
Selama Perang Dunia I, film dokumenter digunakan untuk memperkuat propaganda perang.
Sementara pada periode antar perang, film dokumenter seperti "Nanook of the North" (1922) oleh Robert J. Flaherty
Menggambarkan kehidupan masyarakat asli dan menjadi salah satu film dokumenter paling terkenal pada masanya.
Pada tahun 1926, John Grierson, seorang pembuat film Skotlandia, memperkenalkan istilah "dokumenter" untuk mendeskripsikan film-film yang menyoroti kehidupan nyata dan isu-isu sosial.
Grierson adalah salah satu pendukung utama gerakan dokumenter di Britania Raya
Dan ia mempromosikan penggunaan film sebagai alat untuk menyebarkan pengetahuan dan mempengaruhi perubahan sosial.
Selama era Perang Dunia II dan setelahnya, film dokumenter terus berkembang di seluruh dunia
Sebagai bentuk untuk menyelidiki isu-isu kompleks dan memberikan sudut pandang yang berbeda tentang dunia.
Seiring dengan perkembangan teknologi film dan televisi, genre ini terus berkembang dengan inovasi dalam narasi, pengambilan gambar dan gaya penyampaian pesan.