KPU Musnahkan 6.630 Surat Suara Pemilu Kedapatan Rusak

PROAKTIF : Wabup Lebong, Fahrurrozi meminta Satgas PPA proaktif turun ke lapangan. Foto: Muharista Delda/RB--

Diharapnya seluruh masyarakat yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih datang ke TPS pada Rabu, 14 Februari 2024 untuk menggunakan hak pilihnya. Dengan membawa surat undangan dan KTP.

Sementara masyarakat yang sudah masuk dalam daftar pemilih namun belum mendapatkan undangan, diminta mendatangi langsung KPPS.

Proses pendistribusian logistik Pemilu dilaksanakan bertahap. Dimulai H-2 pemungutan suara logistik dalam kotak maupun luar kotak suara Pemilu 2024 sudah distribsuikan KPU Kabupaten Lebong untuk 5 wilayah kecamatan. Masing-masing Kecamatan Pinang Belapis, Topos, Rimbo Pengadang, Lebong Selatan dan Kecamatan Bingin Kuning. 

Kemudian, proses ditribusi logistik Pemilu 2024 dilanjutkan untuk 7 wilayah kecamatan lainnya pada Selasa, 13 Februari 2024 atau H-1 pemungutan suara. Masing-masing Kecamatan Amen, Lebong Utara, Uram Jaya, Tubei, Lebong Atas, Lebong Tengah dan Kecamatan Lebong Sakti. 

Alur pendistribusian logistik tersebut dilakukan mulai dari KPU ke PPK yang selanjutnya dilanjutkan ke setiap PPS yang ada di wilayahnya di hari yang sama. 

Sengaja pendistribusian dilakukan sejak pagi hari untuk mengantisipasi potensi cuaca buruk yang dapat mengganggu proses distribusi logistik.

Sementara dari 349 TPS yang ada di Kabupaten Lebong, 2 diantaranya masuk daftar TPS sulit dijangkau. Yakni TPS 001 dan TPS 002 di Desa Sungai Lisai, Kecamatan Pinang Belapis. Mengatasinya, sejak jauh hari KPU Kabupaten Lebong telah merancang pengangkutan logistik Pemilu menggunakan capung atau jasa pikul. 

Dari sekretariat KPU jarak yang harus ditempuh ke TPS Desa Sungai Lisai mencapai 10,7 kilometer. 

BACA JUGA:2 Cara Cek Link Berbahaya Agar Terlindungi dari Malware dan Phising

Separuhnya tidak bisa ditempuh kendaraan roda empat, harus pakai jasa pikul. Kondisi jalan tidak memungkinkan ditempuh pakai kendaraan.

Pengangkutan logistik bisa saja menggunakan jasa motor dengan kriteria trail yang mampu melintasi jalan berlumpur. 

Namun resiko yang dihadapi lebih besar dibanding menggunakan jasa pikul manual.

Kalau pakai motor trail dikhawatirkan kotak suara beserta logistik Pemilu lainnya rusak ketika terjadi insiden kecelakaan. 

Namun dengan menggunakan jasa pikul, ongkos angkut yang harus dikeluarkan KPU jauh lebih besar dibanding menggunakan kendaraan. 

BACA JUGA:Sidang 2 Perkara Korupsi, Kajari Sebut Terdakwanya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan