Angka Golput di Lebong Tak Sampai 20 Persen

TURUN: Angka golput di Kabupaten Lebong dalam Pemilu 2024 diyakini turun dibanding Pemilu 2019. (FOTO: Muharista Delda/RB)--

TUBEI, KORANRB.ID - Kendati angka pastinya baru akan diketahui pada saat pelaksanaan pleno rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), namun angka golongan putih (golput) di Kabupaten Lebong diyakini tak sampai 20 persen.

Dari 81.682 Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tercatat di KPU Kabupaten Lebong, sesuai jumlah suara sementara yang masuk sudah menembus angka 85 persen. 

Artinya jumlah golput atau warga yang tidak menggunakan hak pilihnya paling tinggi berkisar 15 persen. Namun angka golput itu masih berpotensi naik seiring penambahan input data suara yang masuk ke KPU. 

''Untuk angka partisipasi pemilih masih kami lakukan penghitungan sehingga untuk angka golput belum bisa disimpulkan,'' kata Ketua KPU Kabupaten Lebong, Yoki Setiawan, S.Sos.

BACA JUGA:Mitos Atau Fakta di Balik Nama Talang Aur, Desa di Kabupaten Empat Lawang

Peluang golput naik masih terbuka lebar karena jumlah pemilih di lapangan belum terdata secara final.

Mulai dari Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) hingga Daftar Pemilih Khusus (DPK) yang tercatat menggunakan hak pilihnya di hari pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) Rabu, 14 Februari 2024. 

''Kalaupun nantinya naik, kami optimis angka golput tidak akan mencapai 20 persen. Tetapi untuk kepastiannya kita lihatlah nanti seperti apa hasil final penghitungan suara nanti,'' terang Yoki. 

Dijelaskannya, dalam Pemilu 2019 angka partisipan masyarakat Kabupaten Lebong hanya 79 persen.

BACA JUGA: Dugaan Pencemaran Sungai Gasan, Limbah PT AIP Diuji Ulang Pasca Pemilu

Artinya jika dibandingkan angka golput dalam Pemilu 2019, besar kemungkinan angka golput tahun ini sudah dapat dipastikan turun. 

“Mudah-mudahan saja angka golput dalam Pemilu kali ini tidak melebihi Pemilu sebelumnya sehingga hasil pesta demokrasi lima tahunan ini benar-benar mengimplementasikan suara rakyat secara keseluruhan,” ungkap Yoki.

Perlu dipahami, tingginya angka golput sangat dipengaruhi selera pilih masyarakat.

Walaupun tidak bisa dipungkiri sikap apatis masyarakat terhadap politik yang lebih mendominasi tingginya angka golput dalam pelaksanan Pemilu selama ini. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan