Masuk 586 KK, Peserta Transmigrasi di Lebong Tinggal Separo

BERKURANG: Kepala Disnakertrans Kabupaten Lebong, Epan Gustanto mengatakan saat ini peserta transmigrasi yang terdata masih aktif di Lebong tinggal 300 KK. (FOTO: Muharista Deda/RB)--

TUBEI, KORANRB.ID - Dari 586 Kepala Keluarga (KK) peserta pogram transmigrasi yang masuk ke Kabupaten Lebong, saat ini yang terdata masih aktif hanya 300 KK.

Rinciannya, 200 KK peserta di Desa Pelabai, Kecamatan Tubei dan 100 KK peserta di Desa Bandar Agung, Kecamatan Topos. 

Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan hampir separo peserta program transmigrasi yang masuk ke Kabupaten Lebong itu tidak betah tinggal di Kabupaten Lebong.

Besar kemungkinan karena kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah sehingga kondisi ekonominya semakin terhimpit dengan kebutuhan hidup. 

BACA JUGA:3 Unit Mobnas Pimpinan DPRD Lebong Segera Dilelang

Dikonfirmasi, Kepala Dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lebong, Epan Gustanto, SP tidak menampik jumlah peserta program transmigrasi di Kabupaten Lebong yang sudah jauh berkurang dari awalnya jumlah peserta yang masuk. 

''Sebagian besar tempat tinggal dan lahan perkebunan yang diberikan kepada peserta program transmigrasi itu sudah dalam kondisi tidak dihuni dan tidak digarap,'' kata Epan.

Tidak dipungkirinya, Disnakertrans Kabupaten Lebong masih menemui banyak kendala dalam membina kesejahteraan kepada peserta program transmigrasi.

Kendala terberat kurangnya perhatian dari pemerintah, baik pusat maupun daerah, dimana masih sangat minim dilaksanakannya kegiatan pembangunan yang terfokus untuk warga di lokasi transmigrasi. 

BACA JUGA:Ratusan Jemaah Hadiri Peringatan Isra Miraj, Momentum Perbaiki Kinerja Pemerintahan

Diharap ke depannya para warga yang menjadi peserta program transmigrasi itu bisa mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah pusat maupun Pemkab Lebong.

''Salah satunya dengan menggulirkan program khusus pelatihan pengembangan keterampilan sehingga masyarakat transmigrasi tidak 100 persen menggantungkan mata pencahariannya dari pertanian. 

Terkait kemungkinan adanya penambahan jumlah peserta program transmigrasi di Kabupaten Lebong, Epan pastikan tidak akan bertambah.

Soalnya sesuai kebijakan Kementerian Ketenagakerjaan, terhitung tahun 2021 program pembukaan lahan baru bagi kawasan tramsigrasi sudah ditiadakan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan