Masuk 586 KK, Peserta Transmigrasi di Lebong Tinggal Separo

BERKURANG: Kepala Disnakertrans Kabupaten Lebong, Epan Gustanto mengatakan saat ini peserta transmigrasi yang terdata masih aktif di Lebong tinggal 300 KK. (FOTO: Muharista Deda/RB)--

BACA JUGA:Pasca Pencoblosan, RSKJ Belum Terima Caleg Stres, Tetap Siapkan 100 Kamar

Diketahui, di awal-awal masuk pada tahun 2011 sebagian peserta program trasmigrasi di Kabupaten Lebong, persisnya di wilayah binaan Desa Pelabai sempat melakukan aksi unjuk rasa ke Pemkab Lebong.

Lebih 50 KK memprotes kebijakan Pemkab Lebong yang sama sekali tidak mengindahkan keberadaan warga transmigrasi. 

Dalam aksi unjuk rasanya itu, para peserta program trasmigrasi di Desa Pelabai mengaku terancam kelaparan karena tidak memiliki sumber penghasilan.

Sementara lahan usaha berupa ladan dan kebun serta jaminan hidup tambahan berupa beras dan bahan pangan lainnya yang dijanjikan Pemkab Lebong saat itu belum direalisasikan.



BACA JUGA:Pasca Pencoblosan, RSKJ Belum Terima Caleg Stres, Tetap Siapkan 100 Kamar

Atas kondisi itu, para warga transmigrasi di Desa Pelabai sempat sempat meminta Pemerintah Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat memberikan bantuan cadangan pangan.

Namun pada akhirnya karena tidak kunjung mendapat perhatian dari Pemkab Lebong, sebagian bertahan dengan kondisi yang ada. Sebagian lainnya diduga pulang ke kampung halamannya. 

Untuk diketahui, transmigrasi merupakan sebuah program pemerintah yang sejatinya telah hadir sejak zaman kolonial.

Tujuan dimulai program transmigrasi adalah pemindahan dan penyebaran penduduk dengan maksud untuk dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan serta menjadi pusat pengembangan wilayah baru. 

Hal ini dapat terwujud dengan memanfaatkan secara maksimal sumberdaya alam dan manusia dari daerah baru tersebut dan meningkatkan kesatuan dan persatuan bangsa dari program terpadu dan lintas sektoral. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan