Industri Manufaktur Terus Menguat di Tengah Upaya Pemulihan Ekonomi Global

IKI: Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, menyampaikan rilis IKI Februari di Jakarta, Kamis 29 Februari 2024.-foto: kemenperin/koranrb.id-

KORANRB.ID - Di tengah upaya pemulihan ekonomi global, dua ekonomi besar dunia, Jepang dan Inggris, justru masuk dalam gelombang resesi.

Selain itu, perkembangan geopolitik seperti ketegangan di Laut Merah sebagai imbas dari konflik Timur Tengah masih menghambat jalur pergerakan barang.

Penyelenggaraan pemilihan umum pada tahun 2024 di beberapa negara mitra utama Indonesia, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, India, dan Taiwan, juga mempengaruhi perilaku bisnis mereka ke Indonesia.

Dalam situasi global yang belum stabil tersebut, perekonomian Indonesia masih tetap tumbuh dan tampak terkendali, termasuk sektor industri manufaktur.

Rata-rata pertumbuhan PDB industri manufaktur Indonesia mencapai 3,44 persen (2014-2022), lebih tinggi dari pertumbuhan dunia maupun OECD (data world bank), dengan kontribusi mencapai 19,9 persen.

BACA JUGA:Pleno KPU Tuntas, Ini Nama-Nama Dewan Baru Rejang Lebong

Nilai Manufacturing Value Added Indonesia tahun 2021 yang mencapai USD288 miliar (data UNStats), menunjukkan Indonesia merupakan salah satu power house manufaktur dunia. 

Ekspor produk Industri nonmigas menyumbang 72,24 persen ekspor Indonesia (tahun 2023).

Penyerapan tenaga kerja hingga 19,29 juta orang (naik 23,5 persen dibandingkan 2014), dan investasi sektor industri yang mencapai Rp3.031,85 triliun selama satu dekade menunjukkan bahwa industri manufaktur tetap kuat dalam menghadapi resesi global saat ini.

Sementara itu, Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur menunjukkan selama 29 (dua puluh sembilan) bulan berturut-turut Indonesia mengalami ekspansi.

Hal serupa juga ditunjukkan oleh Indeks Kepercayaan Industri sejak dirilis November 2022 hingga Februari 2024 ini.

“Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Februari 2024 mencapai 52,56, meningkat 0,21 poin dibandingkan Januari 2024,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif, menyampaikan saat rilis IKI Februari di Jakarta, Kamis 29 Februari 2024.

Febri menjelaskan, kenaikan IKI pada Februari ini dipengaruhi oleh peningkatan nilai IKI pada 15 subsektor.

BACA JUGA:Rekomendasi Lelang Direktur RSUD M Yunus Disampaikan ke KASN, Ini Penjelasannya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan