Dasar Penarikan Retribusi PKL di Lapangan Merdeka Bintuhan Tidak Jelas, Ada Oknum Gunakan Perdes
RETRIBUSI: Pedagang Kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitaran Lapangan Merdeka Bintuhan beberapa hari ini dimintai retribusi sebesar Rp10 ribu perhari. FOTO: RUSMANAFRIZAL/RB Satpol PP saat menertibkan para pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Lapangan M--
Sementara tim Satpol PP, di hari yang sama juga melakukan penertiban terhadap para PKL di sekitaran Lapangan Merdeka Bintuhan.
Para pedagang yang saat ini memang sudah menjamur diminta agar, tidak membuang sampah bekas mereka berjualan sembarangan sehingga merusak wajah di Lapangan Merdeka Bintuhan.
"Kita telah minta para pedagang agar membersihkan, bekas mereka berjualan agar tidak merusak perwajahan di Kaur," kata Kasat Pol PP Kaur, Deki Zulkarnaen, S.STP, MM
BACA JUGA:Bupati Teken SK Pansel, Mutasi Jabatan Segera Berjalan
BACA JUGA: Pembangunan Jalan 2 Jalur Kota Bintuhan Terhambat, Bupati Kaur Perintahkan Ini
Pedagang yang berjualan di sana pun diarahkan juga untuk berjualan di area samping lapangan merdeka.
Jika dibiarkan berjualan di area alun-alun dikhawatirkan akan menyebabkan kemacetan sebab lokasi alun-alun memang sangat dempet dengan jalan lintas Kaur.
"Pedagang juga kita arahkan di area samping lapangan merdeka. Bukan hanya pedagang, yang menyediakan permainan anak-anak kita juga arahkan kepinggir sana," jelas Deki.
Ke depan bila para pedagang masih bandel, maka tak segan pihaknya akan memindahkan secara paksa para penjual kelokasi yang sebenarnya.
Dia mengaku pemindahan pedagang ini bukan yang pertama kalinya. Bahkan sudah berulang-ulang sehingga kesadaran dari pedagang sangat diharapkan agar terciptanya kawasan tertib.
"Pengunjung juga kami himbau menjaga kebersihan buang sampah pada tempat disediakan, mari kita sama-sama menjaga taman kota agar tetap bersih dan tetap terjaga rapi," tutupnya.
Untuk diketahui, pembangunan ikon kota Bintuhan tahap pertama ini sendiri menelan anggaran cukup besar yakni Rp1,3 miliar.
Pembangunan tahap pertama memang sedikit, dan tampak bangunan belum terlalu bagus. Pembangunan tahap kedua sendiri akan mulai dilakukan 2024 ini.
Dengan mengucurkan anggaran sebesar Rp2,5 miliar, artinya jika ditotalkan pembangunanan alun-alun icon kota Bintuhan ini menelan anggaran sekitar Rp3,8 miliar.