Benarkah Orang Minang Itu Pelit? Berikut Ini Faktanya
ADAT: Rumah Gadang, salah satu ikon masyarakat Minangkabau.-foto: pinterest/koranrb.id-
1. Harus Sukses di Tanah Rantau
Keadaan orang yang merantau dan terpisah jauh dari keluarga dan kerabat sering kali mendorong mereka untuk menjadi bijak dalam mengelola keuangan.
Mereka terpaksa memikirkan cara untuk bertahan hidup sambil menyisihkan sebagian uang untuk masa depan dan untuk kembali ke kampung halaman.
Mayoritas dari mereka yang memilih merantau ke kota besar biasanya dilatarbelakangi oleh kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan di tempat asal mereka.
Oleh karena itu, mereka berkomitmen untuk merantau dan mencoba peruntungan di kota besar.
Banyak orang Padang yang memilih untuk mencari peruntungan di tanah Jawa, terutama di Jakarta, dan tidak sedikit di antara mereka yang berhasil dan mencapai kesuksesan.
2. Jadi Bos Untuk Diri Sendiri
Kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Minang, terutama yang merantau, secara signifikan didominasi oleh sektor perdagangan.
Banyak dari mereka yang memulai usaha dengan berdagang pakaian, sementara yang lain memilih untuk merintis usaha di bidang kuliner, terkenal dengan rumah makan Padang.
Mengapa berdagang menjadi pilihan utama?
Hal ini terkait dengan salah satu nilai budaya orang Padang yang dikenal sebagai Egaliter.
Artinya, mereka cenderung lebih memilih menjadi pengusaha mandiri dan tidak suka terikat pada aturan atau perintah dari pihak lain.
Oleh karena itu, berdagang menjadi opsi yang menarik bagi mereka karena memberikan kebebasan untuk mengelola usaha secara independen dan mengontrol arah karir serta kehidupan ekonomi mereka sendiri.
3. Memberi Umpan daripada Ikan