Ini 4 Cara Mengatasi Masalah Stunting pada Balita, Orang Tua Wajib Tahu!
Cara mengatasi masalah stunting pada balita. Foto: Ilustrasi/ screenshot freepik/ fran sinatra/ koranrb.id--
BACA JUGA:Usut Dugaan Penyelewengan Dana Insentif Stunting, 25 Saksi Diperiksa Jaksa
Setelah itu, bayi dapat diberikan makanan pendamping ASI hingga usia 2 tahun.
Pola asuh ini penting untuk kesehatan dan perkembangan anak yang optimal.
2. Memberikan MPASI yang optimal
UNICEF dan WHO merekomendasikan bahwa bayi yang berusia 6 sampai 23 bulan harus mendapatkan asupan makanan pendamping ASI atau MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang tepat dan optimal.
BACA JUGA:Maksimalkan Kinerja TPK, 2024 Stunting Harus Turun 18 Persen
Hal ini penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat.
MPASI harus mencakup berbagai jenis makanan yang kaya akan nutrisi, termasuk protein, vitamin dan mineral.
Aturan pemberian makanan pendamping ASI memang mengandung setidaknya 4 atau lebih dari 7 macam makanan.
BACA JUGA:Kopli Targetkan Angka Stunting di Lebong Turun di Bawah 18 Persen
Hal ini termasuk umbi atau serealia, produk olahan susu, kacang-kacangan, sumber protein dan makanan dengan kandungan vitamin A.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan nutrisi yang seimbang dan lengkap selain ASI.
Dikutip dari berbagai sumber, bayi usia 6-8 bulan yang mendapat ASI disarankan untuk makan minimal 2 kali sehari.
BACA JUGA:Sekda Seluma Diperiksa Jaksa, Terkait Dugaan Penyelewengan Dana Insentif Stunting Rp 5,7 Miliar
Sementara itu, bayi usia 9-23 bulan yang mendapat ASI disarankan untuk makan minimal 3 kali sehari.