Setelah 2 Korban DBD Meninggal, Dinkes Lebong Perketat PSN

RAWAN : Curah hujan di Kabupaten Lebong terbilang masih cukup tinggi sehingga sangat rawan memicu kenaikkan kasus DBD. Foto: Muharista Delda/RB--

BACA JUGA:Jangan Salahkan Pemda, Realisasi DAK Fisik Triwulan I di Provinsi Bengkulu Nihil, Ternyata Ini Penyebabnya

Dengan kata lain PSN adalah implementasi program 3M Plus. Yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas yang berpotensi memunculkan genangan air serta tindakan lainnya.

Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang bekerja melalui darah. 

Nyamuk Aedes aegypti umumnya berukuran kecil dengan tubuh berwarna hitam pekat, memiliki dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki.

Nyamuk ini aktif terutama pada pagi hingga sore hari, meskipun kadang-kadang mereka juga menggigit pada malam hari. 

Namun ini lebih sering ditemukan di dalam rumah yang gelap dan sejuk dibandingkan di luar rumah yang panas.

Sedangkan gejala utama DBD yaitu demam tinggi mendadak dengan suhu badan mencapai 39 derajat celsius. Demam ini berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari yang kemudian turun dengan cepat. 

BACA JUGA:BPBD Siagakan 1 Unit Alat Berat, Antisipasi Longsor di Jalur Mudik

Gejala lain yang biasanya terjadi adalah nyeri kepala, menggigil, lemas, nyeri di belakang mata, otot dan tulang, ruam kulit kemerahan serta kesulitan menelan makanan dan minuman.

Gejala lainnya, mual, muntah, gusi berdarah, mimisan, timbul bintik-bintik merah pada kulit, muntah darah dan buang air besar berwarna hitam. 

Pada fase kritis penyakit ini, suhu tubuh kobannya langsung turun drastis sehingga tubuh terasa dingin, meskipun penderita mungkin merasa seperti sudah sembuh. 

Namun, pada fase ini perlu waspada karena dapat terjadi sindrom dengue yang dapat mengancam jiwa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan