3 Alasan Sederhana Mengapa Orang Mengubah Mesin Suzuki Baleno dan Bagaimana Langkah-langkahnya

KORANRB.ID - Tidak sedikit pemilik mobil Suzuki Baleno dengan mesin sistem pembakaran injeksi yang mengubahnya ke mesin karburator. 

Lantas apa alasannya, apakah performa mesin mobil Suzuki Baleno injeksi kurang memadai ataukah ada alasan lain?

Cukup sederhana, hanya 3 alasan yang biasanya mempengaruhi pemilik Suzuki Baleno mengubah sistem injeksi ke karburator.

Pertama, mengacu ke mesin Suzuki Baleno lansiran tahun 1996 yang menggunakan kode G16B 4 silinder 16 katup SOHC. 

BACA JUGA:Beli Mesin Gelondongan, Solusi Menghindari Biaya Servis Motor yang Mahal

Diadopsi langsung dari mesin Suzuki Escudo, Futura, Esteem GT hingga Vitara, di mana mesinnya masih menggunakan sistem karburator. 

Walaupun daya yang dihasilkan hanya berada di angka 99 HP setara 6.000 Rpm dengan catatan torsi tak kurang dari 127 Nm, perawatan dan perbaikan Suzuki Baleno karburator jauh lebih sederhana dibandingkan Suzuki Baleno injeksi.

Kedua, ketersediaan suku cadang Suzuki Baleno karburator lebih mudah didapatkan dibanding suku cadang Suzuki Baleno injeksi. 

Terlebih untuk orang-orang yang tinggal di beberapa daerah yang cukup jauh dari kota/kota besar, seperti di Provinsi Bengkulu. 

BACA JUGA:Fenomena Penjualan Alat Motor Bekas, Antara Penghematan dan Ketersediaan

Harga suku cadang Suzuki Baleno karburator juga jauh lebih murah jika dibandingkan dengan saudara kembarnya yang bermesin injeksi. 

Ketiga, mobil Suzuki Baleno injeksi yang telah mengalami kerusakan berat pada bagian Electric Control Unit (ECU). 

Untuk membeli ECU yang baru tidak mudah didapat karena produksi barangnya yang original dari pabrikan memang cukup terbatas, khususnya untuk Suzuki Baleno generasi kedua. 

Bahkan untuk barang bekasnya juga masih sangat tinggi harganya dan sulit sekali mendapatkan yang kondisinya masih layak pakai karena rata-rata ECU bekas yang dijual juga hasil rekondisi.