Pulau Enggano, Pulau Terluar jadi Saksi Perang Dunia ke II, Banyak Ditemukan Situs Megalitikum
Enggak merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia yang menyimpan banyak sejarah salah satunya dijadikan pertahanan saat perang dunia ke II. --
BENGKULU, KORANRB.ID - Pulau Enggano berada di Provinsi Bengkulu dan merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia.
Pulau Enggano ternyata menyimpan banyak sejarah pada zaman penjajahan Belanda, terutama di bidang perkebunan.
Selajn itu Pulau Enggano juga pernah menjadi saksi sejarah perang Dunia Ke-II saat Jepang Menduduki Indonesia.
Menurut salah seorang tokoh masyarakat Enggano, Raffi Kaitora, Pulau Enggano menjadi salah satu basis pertahanan Jepang yang saat itu ingin memutuskan hubungan antara Batavia dengan pemerintahan Hindia Belanda.
BACA JUGA:UPDATE: Harga Emas Batangan Antam Terbaru di Pegadaian, Rabu 5 Juni 2024
BACA JUGA:Kaya Vitamin dan Nutrisi, Ternyata ini 6 Manfaat Jeruk Sunkist untuk Kesehatan
Saat itu Pulau Enggano yang diduduki Belanda berhasil direbut Jepang dan akhirnya dijadikan sebagai salah satu benteng pertahanan dalam perang dunia ke II.
Situs Sejarah Gereja Malakoni
Tahun 1932 Pos pekabaran Injil di Abeha, Kiyoo dan Berkiau ditutup karena tanah penduduk disewa oleh perusahaan Belanda.
Sehingga bukan hanya penduduk, gereja yang digunakan untuk melayani masyarakat juga harus pindah.
Pada tahun 1936 Ketika Desa Malakoni Pulau Enggano ditetapkan sebagai pusat Pemerintahan Enggano, mayoritas penduduk di Dakoha, Kiyabe, Karkua dan Boboyo pindah ke Desa Malakoni.
BACA JUGA:Kaya Vitamin dan Nutrisi, Ternyata ini 6 Manfaat Jeruk Sunkist untuk Kesehatan
BACA JUGA:Permintaan Pasar Cukup Tinggi, Ini Cara Budidaya Lele dan Manfaatnya
Sehingga Gereja dan sekolah yang dikenal dengan sekolah Zending juga dipindahkan ke Desa Malakoni yang menjadi pusat pemerintahan Enggano.