Dampak Psikologis Bagi Anak Pelaku Korupsi, Berhentilah Mulai Sekarang
Dampak Psikologis Bagi Anak Pelaku Korupsi, Berhentilah Mulai Sekarang --
KORANRB.ID - Kasus korupsi di Indonesia ini masih sangat tinggi dan bahkan kerap terjadi di semua daerah di Indonesia.
Lalu bagaimana dengan anak dari tersangka atau terdakwa kasus korupsi?
Berikut dampak negatif yang akan dirasakan anak apabila orang tuanya terkena kasus korupsi.
Anak-anak yang menyadari bahwa orang tua mereka terlibat dalam kasus korupsi dapat mengalami berbagai emosi negatif, termasuk rasa malu, marah, kecewa, dan rasa bersalah.
BACA JUGA:Sebelum Berkurban Kenali Dulu Perbedaan Jenis Sapi di Indonesia, Ini Ciri-ciri Fisiknya
Mereka mungkin merasa malu di sekolah atau di lingkungan sosial mereka karena stigma yang melekat pada keluarga mereka.
Kesadaran bahwa orang tua mereka telah melakukan sesuatu yang salah juga dapat menyebabkan rasa kecewa yang mendalam dan konflik batin.
Kemudian anak-anak dari orang tua yang terkena kasus korupsi mungkin mengalami isolasi sosial, dikucilkan atau penolakan dari teman-teman mereka.
Dengan begini tentu akan berdampak terhadap anak itu sendiri. Kedepannya bisa saja anak tersebut tak ingin lagi keluar rumah, berinteraksi dengan dunia luar dan aktivitas lainnya.
BACA JUGA:Perbaikan Server SIAK Dinas Dukcapil Kaur Selesai, Pelayanan Masih Lumpuh, Ini Penyebabnya
Apalagi, orang tua yang terlibat dalam kasus korupsi sering kali menjadi subjek pembicaraan di masyarakat, dan ini bisa mempengaruhi hubungan sosial anak-anak mereka.
Mereka mungkin dihindari oleh teman-teman mereka atau bahkan bisa menjadi subjek bully dan hal ini tak bisa dipungkiri lagi.
Dampak psikologis dari kasus korupsi orang tua bisa sangat berat bagi seorang anak.
Mereka mungkin mengalami stres, kecemasan, atau depresi sebagai respons terhadap situasi yang tidak stabil dan tekanan yang timbul dari publisitas negatif.