KPU Mukomuko Putuskan Pelaksanaan Debat Kandidat di Kota Bengkulu
Paslon bupati dan wakil bupati Mukomuko memegang nomor urut setelah dilakukan pencabutan beberapa waktu yang lalu--firmansyah/rb
KORANRB.ID – Berdasarkan hasil koordinasi antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mukomuko dan Liaison Officer (LO) masing-masing Pasang calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Mukomuko.
Diputuskan untuk pelaksanaan kegiatan debat kandidat Paslon bupati dan wakil bupati Mukomuko akan dilaksanakan di Kota Bengkulu.
Hal ini disampaikan ketua KPU Mukomuko Marjono. Ada beberapa alasan penguat KPU Mukomuko menetapkan debat kandidat dilaksanakan di Kota Bengkulu, dan juga sudah disepakati masing-masing tim Paslon.
“Banyak faktor yang menyebabkan debat kandidat Paslon harus dilaksanakan di Kota Bengkulu. Yang pastinya berkaitan dengan fasilitas dan pendudukung lainnya yang belum memadai apabila dilakukan di Mukomuko,”kata Marjono.
BACA JUGA:KPU Lebong Ingatkan Masyarakat Tidak Merusak APK
BACA JUGA:10 OPD Harus Kembalikan TGR Deadline 31 Desember 2024, Adanya TGR Karena Ini!
Marjono menambahkan, untuk paslon bupati dan wakil bupati terdiri dari 4 pasang tentu pelaksanaan debat harus memiliki ruangan yang besar.
Sementara Mukomuko sendiri tidak memiliki gedung yang representatif digunakan sebagai lokasi debat kandidat paslon tersebut.
Tidak mungkin harus dipaksakan, tentu nantinya banyak pendukung paslon yang kecewa. Sebab akan terjadi pembatasaan pendukung yang menyaksikan serta pembatasan lainnya.
“Kita contohkan saja penarikan nomor urut paslon beberapa waktu yang lalu. Tempat yang kecil membuat banyak pendukung paslon tidak bisa menyaksikan secara langsung, maka dari itu hal tersebut jadi pertimbangan kita untuk kegiatan selanjutnya,”sampai Marjono.
BACA JUGA:Bawaslu Bengkulu Selatan Bentuk Pokja Pengawasan Isu Negatif
BACA JUGA:Mantan Ketua DPRD Kota Bengkulu dari PAN Ajak Menangkan ROMER di Pilgub 2024
Marjono juga menyampaikan, sedangkan untuk pelaksanaan debat di luar ruangan atau secara outdor sangat tidak memungkinkan. Sebab suasana akan mudah tidak kondusif, mulai dari suara bising. Dan penonton atau pendukung Paslon yang hadir pun akan sulit dikontrol, karena bisa datang dalam jumlah yang sangat besar.
‘’Kalau kita laksanakan di luar gedung, kondisi keamanan kurang memungkinkan, ujung-ujung nanti, suara-suara di luar pasti masuk. Maka dari itu memang untuk pelaksanaan debat harus gedung sehingga dapat meredam kebisingan,”ujarnya.