IKN Bikin Investor Properti Optimistis

POTENSI: Bisnis properti di Kaltim memiliki potensi cukup besar karena pertumbuhan ekonomi. IST/RB--

KORANRB.ID - Bisnis properti di Kaltim memiliki potensi cukup besar karena pertumbuhan ekonomi dan perkembangan industri. Sektor pertambangan, minyak, dan gas alam menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi, yang bisa memengaruhi permintaan akan properti komersial dan perumahan.

Perkembangan infrastruktur memadai juga bisa menunjang nilai properti. Kehadiran ibu kota baru Indonesia di Kaltim pun memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan properti di sekitarnya. Pembangunan infrastruktur, perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan fasilitas umum lainnya kemungkinan besar akan meningkat seiring dengan migrasi pemerintah dan masyarakat ke lokasi tersebut.

BACA JUGA:Setujui Pembentukan Tiga KEK Baru, Target Realisasi Investasi Hampir Rp 300 Triliun

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim Slamet Brotosiswoyo menuturkan, pasar properti di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) bisa mengalami peningkatan nilai properti karena permintaan akan tempat tinggal, kantor, dan fasilitas pendukung lainnya. Investor mungkin melihat peluang untuk berinvestasi dalam proyek-proyek properti yang mendukung pertumbuhan baru ini.

Namun, kata Slamet, meski geliat pembangunan IKN tengah masif dilaksanakan, secara proporsi jumlah investor maupun peminat terhadap properti itu belum seimbang.

“Kondisnya masih sama, wait and see hingga akhir pemilu barulah kemungkinan akan berlanjut, dan kita bisa melihat perkembangnnya,” tutur Slamet, Kamis (30/11).

BACA JUGA:Sampoerna Operasikan 10.550 Panel Surya Diatas Lahan 7 Hektare

Investor tetap menunggu untuk melihat perkembangan lebih lanjut. Dirinya belum pula memiliki data resmi terkait jumlah pengembang maupun perkembangan properti saat ini. Tetapi, bila bicara dari sisi perekonomian, kondisinya memang tengah membaik. Walau belum sepenuhnya. 

Sehingga, ucap dia, cukup pula mendorong pengembang maupun investor yang ingin berbelanja properti di Balikpapan ataupun Samarinda yang menjadi beranda IKN.

“Pertumbuhan ekonomi kita masih 5,29 persen. Meski belum signifikan kondisinya pun lebih baik sebelum pandemi Covid-19,” sebutnya.

Slamet menilai, perkembangan ekonomi yang baik dan pertumbuhan infrastruktur bisa menyebabkan kenaikan harga properti. Namun, itu bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mungkin mengurangi atau meningkatkan harga properti di suatu daerah. Bergantung pada lokasi, jenis properti (rumah, apartemen, tanah), kondisi pasar, dan faktor-faktor lainnya.

BACA JUGA:Kejar Jadi Produsen Kakao Terbesar Dunia

Sebelumnya, Sales and Promotion Kalimantan-Sulawesi Departemen Head Sinar Mas Land Budi Widiyanto mengungkap, jelang akhir tahun, pihaknya menghadirkan sebuah klaster anyar. Yang diberi nama 7th Avenue Biztown Grand City. Dan segera diluncurkan pada 10 Desember mendatang.

Grand City juga telah memperkenalkan kawasan Golden Boulevard dan Palladium. Deretan ruko tersebut telah laris manis. Dipergunakan sebagai pusat bisnis terbaru, hingga beragam destinasi kuliner memanjakan lidah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan