Harga Rp 100 Ribu/Kg, Petani Bahagia, Emak-Emak Nelangsa
HERU/RB CABAI: Hasil panen cabai merah milik petani Kepahiang --
KEPAHIANG, KORANRB.ID - Memasuki penghujung tahun 2023 ini, petani cabai di Kabupaten Kepahiang bahagia dengan senyum menggembang. Pasalnya, harga jual cabai di tingkat pengecer menembus angka Rp 100 ribu per Kg.
Kondisi ini tentu berbanding terbalik dengan perasaan pembeli, khususnya kaum emak-emak. Alih-alih tersenyum, emak-emak jadi nelangsa (tak bahagia) memikirkan harga-harga bahan pokok lainnya juga naik.
BACA JUGA: Kepahiang Dikucur Rp 694 Miliar Dana Pusat
Petani cabai Kepahiang, Idham (58) ditemui RB kemarin (5/12) mengaku sangat Bahagia. Petani cabai seperti dirinya yang baru 2 kali melakukan panen, sudah bisa langsung merasakan pedasny' harga cabai di Kabupaten Kepahiang sejak beberapa hari terakhir.
"Ya, kami sebagai petani tentu saja senang dengan kenaikan harga seperti sekarang," kata Idham.
Meski demikian, ia sesama petani cabai lainnya juga diliputi rasa cemas. Pasalnya, sejak harga cabai melonjak tingkat pencurian di ladang cabai ikut meningkat.
Tak heran, sejak masa panen tiba dirinya selalu memaksakan diri menginap di ladang. Hal ini dilakukan lantaran sudah bebeberap kali terjadi aksi pencurian cabai di ladang.
BACA JUGA: Tahun Depan, 37 Desa Dipimpin Pjs Kades
Sementara kaum emak-emak sebagai konsumen cabai, terpaksa mengurangi pembelian cabai. Walaupun resikonya masakan tak lagi sepedas biasanya.
"Cabai merah sedang mahal-mahalnya, barusan tadi beli hanya 1 ons Rp10 ribu. Ya, terpaksa melakukan pengiritan, kalau tidak pengeluaran semakin membengkak karena harga-hara bahan pokok lainnya saat ini juga naik,’’ ujar Saudah, warga Kecamatan Kepahiang.(oce)