Akurasi Data Dinsos, Perbanyak Verval Warga Miskin
ANTRI: Warga mengambil salah satu Bansos yang masuk ke dalam DTSK Mukomuko beberapa waktu yang lalu. IST/RB--
KORANRB.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko tahun ini akan menambah jumlah program verifikasi dan validasi (verval), data penduduk dengan kemiskinan ekstrem. Selain untuk mengintensifkan penanganan kemiskinan mendukung program pusat, bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat pelaksanaan program penanganan kemiskinan ekstrem di Mukomuko.
Hal ini disampaikan Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mukomuko, Fitriyani Ilyas S.Pt. 2024 ini, verval data warga miskin lebih banyak dilakukan jika dibandingkan 2023 lalu.
BACA JUGA:Pemkab Kembali Gelontorkan Rp400 Juta Untuk Rest Area
"Kalau 2023 lalu satu tahun dua kali, kalau 2024 per dua bulan. Sehingga setahun itu enam kali kita adakan verval untuk seluruh kecamatan," katanya.
Dijelaskan Fitri, di 2023 lalu ia telah melakukan verval data sebanyak 18.169 orang yang menjadi sasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) di Mukomuko.
Namun, dari 18.169 orang warga tersebut, hanya sebanyak 17.099 orang diantaranya masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
BACA JUGA:KPU Mukomuko Libatkan 60 Warga Lipat Susu
Sementara sebanyak 1.007 orang tidak masuk DTKS. Maka dari itu Dinsos berharap, verval data warga miskin itu selain dilakukan oleh petugas Dinsos. J
uga dapat dilakukan oleh petugas aplikasi sistem informasi kesejahteraan sosial (SIKS-NG) ditingkat desa dengan baik.
"Petugas SIKS-NG yang bertanggungjawab melakukan verifikasi dan validasi data warga miskin. Jadi apabila ada masyarakat kita tidak layak maka dihapus. Kalau masih layak statusnya harus tetap dilayakkan," ujarnya.
BACA JUGA:Legalitas Rampung, UPTD PPA Mulai Pendampingan
Jika masih ada data yang baru masuk dalam DTKS. Harusnya verval data warga miskin dilakukan setiap bulan oleh petugas SIKS-NG desa.
Sehingga bisa dilakukan perbaikan verifikasi dan validasi data warga miskin secara bersama. Baik di DTKS dan aplikasi SIKS-NG. Serta penguatan kapasitas untuk operator SIKS-NG di desa-desa yang belum bisa dan mengerti cara menggunakan aplikasi ini, akan diupayakan dilakukan tahun ini.
BACA JUGA:Pemilu 2024, Sapuan: Jaga Persatuan