Warga Seluma Keluhkan Kondisi Jembatan Menuju ke Sekolah, Lantainya Sudah Lapuk
Pelajar saat akan melintas jembatan penghubung di desa Air Melancar Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma. (FOTO: RB/Istimewa)--
SELUMA, KORANRB.ID - Dunia pendidikan Kabupaten Seluma kembali menjadi sorotan. Penyebabnya, warga Kecamatan Semidang Alas mengeluhkan lantai jembatan penghubung dari Desa Air Melancar menuju Desa Talang Durian lantainya mulai lapuk dan membahayakan pelintas.
Jembatan ini biasanya digunakan sebagai jalan pintas bagi para pelajar dari Desa Air Melancar untuk pergi bersekolah di Desa Talang Durian yang jaraknya sekitar 3 kilometer. Adanya lantai jembatan yang sudah membahayakan ini turut dibenarkan oleh Mantan Kades Air Melancar periode 2017-2023, Jahrin.
BACA JUGA:Warga Keluhkan Air Genangi Jalan Desa, Dampak Proyek Revitalisasi Tebat Gelumpai
Awalnya jembatan ini memang dibangun bertujuan untuk memperlancar akses perjalanan pelajar untuk menyebrangi sungai air melancar yang berada di ketinggian 15 meter, maka dari itu pada tahun 2019 Kodim 0425/Seluma juga sudah turut membantu membuatkan dua jembatan melalui karya bakti TNI. Namun karena cuaca dan usia, akhirnya lambat laun lantai jembatan mulai lapuk.
Terlebih lagi selain pelajar, jembatan ini juga kerap digunakan untuk akses kebun sawit yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat setempat.
BACA JUGA:Warga Keluhkan Perusahaan Penampungan Limbah
"Kalau sekarang dua jembatan tersebut lantainya sudah mulai lapuk, bahkan sudah ada beberapa mobil pengangkut sawit yang tersangkut,"ujar Jahrin.
Jahrin juga mengaku bahwa pemerintah desa tidak bisa untuk menganggarkannya, lantaran jembatan tersebut merupakan aset Pemkab Seluma. Maka dari itu warga desa berharap agar Pemkab Seluma dapat terketuk hatinya untuk melihat keluhan masyarakat.
BACA JUGA:Warga Keluhkan Tembok PLN Tutup Jalan Umum
Sesuai dengan salahsatu program Bupati Seluma yakni Seluma Melayani, karena didalam pointnya ada tiga hal mendasar yang diutamakan, yakni infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Karena jika jembatan ini rusak dan nantinya tidak bisa digunakan, maka pelajar akan semakin sulit bersekolah karena harus melewati Desa Pajar Bulan yang berjarak 30 kilometer.
"Kalau bisa diperbaiki menggunakan dana desa mungkin sudah dari dulu dianggarkan, namun ini aset Pemkab sehingga desa tidak memiliki hak untuk mengambil alih,"jelas Jahrin.
BACA JUGA:Warga Minta Jembatan Penanding Segera Diperbaiki
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua I DPRD Seluma yang juga anggota DPRD Dapil III, Sugeng Zonrio, SH mengaku belum mendapat keluhan ataupun laporan masyarakat terkait kondisi jembatan tersebut. Namun dirinya memastikan akan melakukan crosscheck serta meninjau jembatan tersebut.
Karena jika memang sudah urgent tentunya jembatan tersebut akan diprioritaskan untuk dilakukan rehab, sama seperti beberapa jembatan di daerah lainnya yang akhirnya turut direhab.