Produktivitas Tebu Ditarget PTPN I Regional 4 100 Ton/Ha
PANEN: Tampak para petani tebu sedang memanen.IST/RB--
KORANRB.ID – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I berupaya untuk meningkatkan kinerja setelah aksi perseroan yang baru dilakukan.
Salah satunya, komoditas tebu yang dikelola di regional 4 alias wilayah Jawa Timur (Jatim). Tahun ini, perusahaan pelat merah itu fokus memperbaiki produktivitas komoditas tebu.
BACA JUGA:RI dan Vietnam Terus Pacu Investasi, Bidik Kerja Sama Kendaraan Listrik
Region Head PTPN I Regional 4 Subagiyo mengatakan, pihaknya bakal menjalankan program bernama P8T.
Program tersebut ditargetkan memproduksi 8 ton gula per hektare (Ha). Untuk mencapai hasil tersebut, harus bisa meningkatkan produksi tebu sebanyak 100 Ton per Ha. Target rendemen gula tahun ini diperkirakan mencapai 8 persen.
BACA JUGA:Pertamina Gandeng Perusahaan Asal Korsel
’’Kami Regional 4 terus mencoba berperan aktif dalam upaya mewujudkan Swasembada Gula Nasional. Salah satunya melalui program ini,” ujarnya kemarin (11/1).
Program tersebut diimplementasikan kepada lahan tebu seluas 12.150 Ha. Luasan tersebut menyerap 89,7 persen dari total kebun tebu dikelola PTPN I Regional 4 dan Regional 5.
BACA JUGA:Layanan Kesehatan Meningkat Drastis, Kondisi Keuangan BPJS Kesehatan Masih Sehat
Beberapa strategi dilakukan untuk menyukseskan pencapaian 100 ton per Ha. Antara lain, penambahan pupuk pada 5.013 Ha lahan tebu, perbaikan drainase, hingga kualitas pengairan yang ditingkatkan.
Regional 4 juga berfokus pada strategi pencapaian produksi dengan pengawalan tebang. Subagiyo memastikan bahwa tebu akan ditebang dengan tingkat kemasakan yang optimal. Yakni, umur 11-12 bulan.
BACA JUGA:OJK Terbitkan 4 Aturan Dorong Transformasi Industri Asuransi
’’Kami optimis bahwa nantinya dengan perbaikan pengelolaan tebu di tahun 2024 ini, angka-angka produksi yang kami targetkan bisa tercapai,’’ tegasnya.
Tahun lalu, Regional 4 sudah mengelola luas lahan 4.932 hektare di Jatim. Hasil panennya 302 ribu ton tebu dengan angka rendemen yang naik dari 7,46 persen menjadi 7,67 persen. (bil/dio)