Dukungan Peningkatan Produksi Pertanian Menurun, DAU Kecil
Foto: Firman/Rakyat Bengkulu PETANI: Mulai melakukan persiapan lahan untuk penanaman cabai di Kecamatan Air Manjunto--
MUKOMUKO, KORANRB.ID – Tahun ini petani di Kabupaten Mukomuko harus banyak bersabar dalam usaha meningkatkan produksi hasil pertanian. Sebab, setelah jumlah Alokasi pupuk bersubsidi yang diterima Kabupaten Mukomuko berkurang lebih dari 50 persen, alokasi anggaran sarana prasarana yang bersumber dari Danau Alokasi Umum (DAU) juga menurun.
Disampaikan Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Epin Masyuardi SP melalui Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian, Fernandi, S.Hut, penurunan dukungan peningkatan produksi pertanian memang sudah turun sejak tahun 2023. Seperti kuota pupuk subsidi yang sebelumnya 2600 ton pertahun, menjadi 1650 ton pertahun.
BACA JUGA: Izin Lokasi PT DDP Bukan Legalitas Berusaha: Menurut Saksi Ahli Fakultas Hukum Unib
Kemudian untuk bantuan sarana prasarana dari anggaran DAU, tahun 2023 mencapai Rp6 miliar, tahun ini melorot jauh, hanya Rp1,1 miliar. Artinya menurun 500 persen lebih. Anggaran Rp1,1 miliar hanya mampu mengakomodir usulan tiga petani di tiga kecamatan.
Fernandi juga menegaskan bahwa tahun ini Kabupaten Mukomuko kembali tak mendapatkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) dari pemerintah pusat, meskipun telah di usulkan tahun lalu.
“Proposal bantuan a alsintan telah kami ajukan ke pemerintah pusat, tahun lalu. Namun hingga saat ini kami tidak juga mendapatkan informasi terkait usulan tersebut,” ujarnya.
Alsintan yang diusulkan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko berupa hand tractor, kultivator, power thresher, combine harvester dan lainnya. Dimana usulan ini disampaikan, karena sebagian besar alsintan bantuan saat ini ada di kelompok tani sudah dimakan usia. Padahal alsintan ini sangat diperlukan, sama dengan pupuk karena untuk meningkatkan hasil pertanian.
“Alsintan yang ada di petani kita rata-rata sudah uzur. Performanya tidak lagi maksimal.Kami telah berupaya mengusulkan, namun terkait disetujui atau tidak memang kebijakan penuh di pemerintah pusat,” sebut Fernandi.
BACA JUGA: Undang-Undang HKPD Berdampak PAD Mukomuko Menurun
Lanjutnya, meskipun demikian jika di tahun ini tidak ada bantuan alsintan dari pemerintah pusat untuk petani, pihaknya akan mencoba mengajukan pembelian alsinta di APBD Perubahan Kabupaten Mukomuko nanti. Sembari juga mengajukan permohonan bantuan ke Pemprov Bengkulu. Sebab alsintan tersebut sangat dinanti-nanti oleh petani.
"Sebelumnya kami juga sudah pernah mengajukan anggaran khusus untuk perbaikan alsintan. Sayangnya tidak diakomodir. Mudah-mudahan saja usulan yang nanti akan kami sampaikan bisa diakomodir,’’ harapnya.
Sementara itu Robi warga Kecamatan Air Manjunto yang berprofesi sebagai petani mengatakan, berkaitan dengan minimnya dukungan peningkatan produktivitas hasil pertanian tahun ini. Tentu sangat dikecewakan sebagian besar petani yang ada di Mukomuko. Sebab keberhasilan peningkatan produksi hasil pertanian tidak akan terlepas dari adanya, pupuk, Alsintan, dan Sarpras yang mendukung.
BACA JUGA:Belum Lengkap, KPU Tunggu 15 Logistik Susulan
Dimana semua itu tidak bisa diakomodir sendiri oleh petani kecil. Maka dari dengan keadaan seperti saat ini Dinas Pertanian Mukomuko diharapkan dapat bekerja dan memperjuangkan nasib petani lebih keras lagi.