Kiat Jitu Menabung Dengan Pemasukan Yang Minim

BENGKULU, KORANRB.ID - Sebagian orang terkadang kesulitan untuk menyisihkan pemasukan. Beragam faktor mempengartuhi. Utamanya karena pemasukan yang minim. Lainnya karena tuntutan pengeluaran yang tak seimbang dengan pemasukan. 

Namun sebenarnya hal demikian tak menjadi harga mati bagi kita untuk tak menabung. Koranrb.ID mencoba merangkum beberapa kiat jitu agar dapat menabung.

Jika menerima gaji dari sistem transfer, upayakan sedapat-dapatnya menyisihkan 10 persen dari gaji yang didapatkan setiap bulan. Dengan begitu tidak akan ada alasan lupa. Menetapkan jumlah dan tanggal transfer secara konsisten yang langsung dialihkan ke rekening tabungan.

BACA JUGA: Rajin Lakukan 4 Hal Ini, Dijamin Sepeda Motor Tetap Sehat

Menciptakan metode 50 - 30 - 20 menyisihkan uang yang akan menyeimbangkan keuangan. 

Adapun 50 kebutuhan, 30 self reward, dan 20 tabungan. Jika belum bisa mengalokasikan 20 persen gaji untuk menabung, coba mulai dengan sisihkan 2 persen dari gaji. Namun pastikan persentase menabung meningkat hingga mencapai 20 persen dari gaji.

Jangan anggap remeh uang receh kembalian. Menabung bisa dimulai dari mengumpulkan uang kembalian berbentuk receh. 

Kalau biasanya uang tersebut dianggap remeh, mulai sekarang cobalah kumpulkan. Ini akan mendorong kebiasaan untuk menyisihkan uang. 

Salah satu alasan kenapa orang sering gagal menabung karena tidak mempunyai tujuan. Padahal dengan tertanamnya tujuan, akan timbul motivasi yang memompa semangat menyisihkan tabungan. 

Jadi setiap kali menabung, pastikan sudah memasang target ingin menggunakan uang tabungan tersebut untuk apa, misalnya untuk membeli rumah, dana pensiun, liburan, atau memberangkatkan haji orang tua.

BACA JUGA: Ketersediaan Air di Sumber Air Tinggal 40 Persen

Catatlah semua kebutuhan yang diperlukan per bulan. Penganggaran yang sistematis akan membantu untuk memprioritaskan pengeluaran dan menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan menabung. 

Ketika membuat anggaran bulanan, tentukan prioritas kebutuhan. Hindari mendahulukan keinginan. 

Menghitung semua biaya-biaya yang disesuaikan dengan penghasilan diyakini bisa mengalokasikan kebutuhan secara efisien.