OJK Dorong Munculnya Dua BUS Baru, Industri Bank Syariah Lebih Sehat dan Kompetitif
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.-foto: id.wikipedia.org/koranrb.id-
KORANRB.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap, dalam waktu dekat, muncul bank umum syariah (BUS) baru.
Nilai asetnya mendekati milik PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) senilai Rp 319,84 triliun.
Dengan begitu, industri ini lebih sehat dan kompetitif.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae memastikan sudah menerima surat permohonan merger unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN Syariah) dengan Bank Muamalat.
”Sudah. Itu juga sudah dibicarakan. Memang tunggu finalisasi aja,” kata Dian seusai Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2024 di The St Regis Jakarta, Selasa 20 Februari 2024.
BACA JUGA:7 Jenis Hujan Berdasarakan Proses Terbentuknya, dan Penyebab Hujan Tidak Menentu
Menurut dia, aksi korporasi dua entitas bank syariah tersebut merupakan salah satu akuisisi yang menarik tahun ini.
Pembicaraan yang melibatkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank BTN, dan Bank Muamalat juga sudah dilakukan.
Saat ini proses due diligence berlangsung.
”Saya kira ini dilakukan untuk kepentingan bersama agar kedua bank syariah bersinergi,” ujarnya.
Berdasar data OJK, hingga September 2023 total aset BUS dan UUS di Indonesia mencapai Rp 809,98 triliun. Tumbuh 3,56 persen secara year-to-date (YtD).
BACA JUGA:Ini 3 Makanan Khas Bengkulu, Ada Pendap, Tempoyak Hingga Kasam, Kamu Suka yang Mana?
Dari total 13 BUS dan 20 UUS, terdapat 11 BUS dan 17 UUS yang asetnya masih di bawah Rp 40 triliun.
OJK mendorong lahirnya BUS berskala besar pesaing BSI.