Tingkatkan Sanitasi, Camat di Kabupaten Lebong Diminta Cek Jamban Desa
PROAKTIF: Camat di Kabupaten Lebong diminta turun ke lapangan memastikan realisasi pembangunan jamban sehat oleh pemerintah desa.-foto: muharista delda/koranrb.id-
KORANRB.ID - Bupati Lebong, Kopli Ansori menginstruksikan seluruh camat di Kabupaten Lebong turun ke lapangan untuk memastikan penyediaan sistem sanitasi di masyarakat.
Salah satunya adalah pembangunan jamban sehat.
“Supaya datanya akurat, setiap camat saya minta turun langsung ke lapangan untuk memantau mana saja desa di wilayahnya yang sudah punya jamban sehat dan yang belum punya jamban sehat,'' kata Kopli.
Termasuk Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) juga harus proaktif mengecek sejauh mana kepedulian pemerintah desa menyediakan fasilitas jamban sehat kepada masyarakatnya.
“Artinya harus dicek apakah realisasi DD (dana desa, red) tahun 2024 ini juga akan dimanfaatkan pemerintah desa untuk membangun sarana jamban sehat atau tidak,’’ terang Bupati.
BACA JUGA:Anies-Imin Daftar ke MK, Ini Permohonannya
Diingatkannya, salah satu program yang harus diprioritaskan desa adalah penanganan stunting yang prakteknya tidak cukup hanya dengan pemberian tambahan asupan makanan bergizi saja.
Namun termasuk di dalamnya penyediaan sistem sanitasi yang baik berupa penyediaan air bersih serta jamban sehat karena keberadaan jamban sehat berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat.
Soalnya penerapan pola hidup sehat di masyarakat tidak akan berjalan maksimal jika fasilitas kesehatan di lingkungannya tidak mendukung, seperti kebiasaan Buang Air Besar (BAB) di sungai karena tidak adanya fasilitas jamban sehat.
Dengan adanya jamban sehat diharap kualitas hidup masyarakat terus meningkat seiring penerapan pola hidup sehat yang konsisten sehingga terwujud juga lingkungan yang sehat.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong, Rachman, SKM, M.Si mengaku, kesadaran masyarakat Lebong akan pentingnya jamban sehat masih terbilang rendah.
Pola hidup masyarakat di Kabupaten Lebong yang masih sering Buang Air Besar Sembarang (BABS) di aliaran sungai sulit dihilangkan.
Hal itu juga dipengaruhi kurangnya kepedulian dari pemerintah desa untuk penyediaan fasilitas jamban umum yang memenuhi standar kesehatan.
BACA JUGA:Rekomendasi KASN Diterima, Akhir Maret Lelang Jabatan Dibuka Pemprov Bengkulu, Ini Kata Sekda