BACA JUGA:Cuma 49 Angkot Beroperasi, Pemkot Aktifkan 2 Terminal
Langkah ini diambil karena dalam hitungan tahun, TPA Air Sebakul akan overload atau tidak dapat menampung sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Bengkulu.
Satu hari saja, total ada 400 ton sampah masuk ke TPA Air Sebakul tanpa satupun dapat diolah.
“Sekitar satu hingga 1,5 tahun sudah penuh. Nah dengan adanya program ini, kita harapkan sampah tidak hanya ditumpuk. Tetapi dioleh menjadi minyak, listrik dan juga berbagai barang yang memiliki nilai ekonomi,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kota Bengkulu Marliadi, SE menyambut baik investor yang masuk untuk pengelolaan sampah di Kota Bengkulu. “Nanti kita akan kaji. Termasuk kesediaan lahan. Apa dampak positifnya,” katanya.
BACA JUGA:Libatkan Masyarakat Awasi Masa Kampanye
Terkait usulan Rp 5 miliar untuk pembebasan lahan, juga akan dibahas dengan matang. “Lahan mana yang mau dibeli ada atau tidak lahannya. ketersediaan anggarannya,Ini perlu perencanaan yang matang,” tutupnya.
Di tempat yang berbeda, Rumini, masyarakat Air Sebakul berharap pemulung tidak kehilangan pekerjaannya setelah TPA Air Sebakul dikelola melalui program WWP ini. Karena beberapa pemulung menjadikan pekerjaan ini sebagai pekerjaan utama.
“Jangan digusur, kalau bisa kita bisa dapat kerja dari program pengelolaan sampah ini, kami hanya mencari sesuap nasi saja,” tutupnya.(dna)