Menyusul serangan udara mematikan terhadap konsulatnya di Syria.
Iran juga mengatakan bahwa pihaknya akan menganggap masalah tersebut selesai, kecuali Israel melakukan serangan balasan.
BACA JUGA:Ini Negara-negara Lawan Timnas Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Ade Israel, Mundur Lagi?
’’Tindakan sekecil apa pun terhadap kepentingan Iran pasti akan mendapat respons yang parah, luas, dan menyakitkan,’’ tegas Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Dengan tegas pada pidatonya saat Iran memulai parade militer tahunannya, Raisi juga menyebut serangan balasan Iran ke Israel menunjukkan kekuatan militer Iran dan menghancurkan hegemoni Israel.
Selain itu, Raisi menekankan, negara-negara Islam yang berupaya menormalisasi hubungan dengan Israel telah mengalami kegagalan dan justru malu.
Raisi juga menyampaikan opini masyarakat berbalik melawan AS dan Israel pada level yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Itu menunjukkan kemenangan wacana gerakan perlawanan Islam.
BACA JUGA:Israel Buka Jalur Bantuan untuk Gaza, Ternyata Ini Penyebabnya
’’Angkatan bersenjata Iran dapat dipercaya, dapat diandalkan, dan merupakan sumber kebanggaan bagi Umat Islam. Negara-negara di kawasan ini harus bergantung pada kekuatan Muslim yang kuat, daripada melakukan kesepakatan dengan Israel,’’ tegas Raisi.
Sementara itu Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan memastikan bakal adanya sanksi bagi Iran.
’’Menerapkan sanksi baru yang menargetkan Iran, termasuk program rudal dan drone, serta Garda Revolusi dan kementerian pertahanan Iran, dalam beberapa hari mendatang,’’ jelas dia.
Sullivan berdalih bahwa pemberian sanksi itu sebagai upaya membantu menahan dan menurunkan kapasitas serta efektivitas militer Iran beserta perilaku bermasalahnya.
BACA JUGA:Pemuda Muhammadiyah Serukan Boikot Hampers Israel
Senada, Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan Brussels juga berupaya memperluas sanksi terhadap Iran. Sanksi itu khususnya terhadap pasokan persenjataan Iran (termasuk drone) ke Rusia dan kelompok proksi di Timur Tengah.
Sementara itu Wakil Presiden Ma’ruf Amin menerima Menlu Retno Marsudi di komplek Istana Wakil Presiden di Jakarta 17 April lalu.