Serta, BUMN perbankan untuk menjaga secara proporsional porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak.
Erick menyebutkan, badan usaha milik negara yang terdampak pada bahan baku impor dan porsi utang luar negeri (dalam USD) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID.
Korporasi itu agar mengoptimalkan pembelian USD dalam jumlah besar dalam waktu singkat.
"Serta melakukan kajian sensitivitas terhadap pembayaran pokok dan atau bunga utang dalam dolar yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat," urai Erick.
BACA JUGA:Pemerintah Revisi Permendag tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Ada 3 Poin Direvisi
Selain itu, sambung Erick, BUMN yang berorientasi pasar ekspor seperti pertambangan MIND ID, perkebunan PTPN bisa memanfaatkan tren kenaikan harga untuk memitigasi tergerusnya neraca perdagangan.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso memastikan, BRI akan menerapkan langkah ketat dalam rencana aksi korporasi ke depan.
BRI juga berkomitmen penuh menjaga porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak secara proporsional.
"Tentu seperti arahan Pak Menteri, kita akan melaksanakan uji stres dan juga memonitor dengan saksama dampak ekonomi dan geopolitik global terhadap kondisi di tanah air," bebernya.(**)
Tiga Unsur Utama yang Diproyeksi Terdampak Konflik Geopolitik
- Peningkatan harga energi
- Peningkatan biaya logistik
- Penguatan nilai tukar Dollar Amerika Serikat (USD)
Mitigasi Sektor Industri untuk Mengantisipasi Dampak
- Insentif impor bahan baku industri yang berasal dari Timur Tengah
- Pendalaman struktur industri / subtitusi impor