“Maka memang Pemda Bengkulu Utara kerap melakukan pasar murah di lokasi penyaluran bansos sehingga masyarakat bisa kembali terbantu dengan mendapatkan bahan pokok murah,” terangnya.
BACA JUGA:Nomor Induk PPPK Bengkulu Utara Terganjal Upload Syarat, BKN Minta Ini
BACA JUGA:Belum Cairkan Dana Desa, Tiga Desa di Bengkulu Utara Ini Terancam Dapat Sanksi
Ia menerangkan jika sesuai dengan arahan Bupati jika seluruh jajaran pemerintah mengantisipasi kembali melemahnya daya beli masyarakat pasca lebaran.
Apalagi masyarakat pra sejahtera yang menghabiskan sebagian besar keuangannya saat lebaran.
“Sehingga salah satu untuk menstabilkan daya beli masyarakat adalah dengan penyaluran bansos,” terangnya.
Dalam satu bulan bansos ada belasan miliar dana yang mengalir ke Bengkulu Utara.
Hal ini akan meningkatkan perputaran uang di masyarakat dan bisa menekan harga bahan pokok di masyarakat.
Peningkatan harga bahan pokok di menjadi faktor yang paling cepat meningkatkan angka inflasi dan akan berdampak meningkatnya angka kemiskinan.
“Karena jumlah penerima bansos baik itu PKH majupun BPNT di Bengkulu Utara besar, sehingga saat penyaluran dilakukan bisa benar-benar mengangkat ekonomi masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, saat ini Dinas Sosial tidak lagi melakukan verifikasi khusus terkait penerima bantuan sosial.
Verifikasi dilakukan langsung oleh desa dan dilakukan kapanpun sesuai dengan kondisi masyarakat.
Sehingga melalui operator bantuan sosial yang ada di desa, maka desa bisa mengajukan warga nya yang layak menerima bansos untuk menerima bansos.
“Karena setiap desa sudah memiliki operator dan sudah dilatih. Sehingga desa bisa mengajukan sendiri melalui aplikasi sesuai dengan hasil musyawarah desa,” terangnya.
Sekadar mengetahui, 45.614 keluarga penerima manfaat tersebut terdiri dari 31.761 Keluarga Penerima Manfaat program Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT.
Berikutnya 13.853 keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (BPNT).