Ia menerangkan putusnya jalan tersebut karena tergerus air karena tingginya debit air.
BACA JUGA:Ini 6 Cara Pengolahan Lahan Sawah Setelah Lama Tidak Ditanami Padi
BACA JUGA: 18 Mei Calon Jemaah Haji Bengkulu Utara Bertolak ke Madinah
Di bagian bawah jalan tersebut terdapat cela arus air termasuk bagian tanah yang cembung sehingga menjadi jalur arus air.
Sedangkan saat kejadian jalan putus tersebut, hujan deras tengah terjadi air menghantam bagian tanah bawah jalan aspal.
Hingga akhirnya tanah tergerus dan membuat jalan aspal tersebut putus total.
“Kita juga memasang jembatan darurat yang agak jauh dari jalan yang putus menghindari terjadi penggerusan jalan kembali,” terangnya.
Ia juga menerangkan jika prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan tinggi masih akan terjadi di beberapa kecamatan di Bengkulu Utara.
Termasuk diantaranya Kecamatan Giri Mulya, Pinang Raya dan Padang Jaya.
“Maka kita masih mengantisipasi titik-titik jalan yang memang rawan terjadi abrasi, terutama jalan yang saat ini masih terdapat jembatan darurat,” terangnya.
Terkait pelaksanaan pembangunan permanen, Ia menerangkan jika BPBD akan membuat laporan tertulis ke Bupati Bengkulu Utara, termasuk ke BPBD Provinsi dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Nantinya Pemda Bengkulu Utara akan menyusun apakah nantinya pembangunan permanen akan dilakukan melalui dana tanggap darurat ataupun melalui penganggaran melalui APBD maupun APBD Perubahan.
“Namun yang terpenting saat ini adalah untuk menjaga akses masyarakat agar jangan sampai terputus sehingga kita lakukan pemasangan jembatan darurat,” terangnya.
Ditambahkannya, dengan meningkatnya curah hujan di Bengkulu Utara yang diprediksi akan terjadi dalam sepekan kedepan.
BPBD mengantisipasi beberapa kemungkinan bencana di beberapa titik kecamatan.
Diantaranya ancaman bencana banjir di Kecamatan Air Besi, Batik Nau dan Ketahun.